(Source: africanarguments.org) |
(PERANG DUNIA XXX) --- Bakool, Somalia// Pejuang
Islam Al-Shabaab Somalia merebut kembali kota kunci selatan Hudur, Ahad (17/3)
tanpa perlawanan setelah pasukan Ethiopia meninggalkan kota tersebut Sabtu
malam.
Sumber media Modern Ghana menyebutkan bahwa Hudur adalah wilayah
pertama yang direbut kembali oleh Al-Shabaab,
kelompok cabang Al-Qaedah, setelah beberapa
bulan. Ibukota Bakool itu dikusasai beberapa jam setelah pasukan Ethiopia
meninggalkan kota dengan persenjataan beratnya.
(Source: newstimeafrica.com) |
"Hudur kini di bawah kendali para pejuang Shabaab lagi
setelah tentara Ethiopia pindah tadi malam," kata Hussein Madker, warga
setempat, Modern Ghana melansir dari Agence France-Presse (AFP).
Pasukan Ethiopia meninggalkan kota bersama pasukan sekutu
Somalia dan warga yang takut dengan kondisi pasca pasukan itu ditarik keluar.
Jatuhnya Hudur menandai perubahan yang tajam bagi Al-Shabaab
yang telah kehilangan serangkaian kota
dalam beberapa bulan terakhir oleh pasukan Uni Afrika berkekuatan 17.000
tentara yang bergabung bersama pasukan
pemerintah Somalia.
Namun belum jelas apakah pasukan Ethiopia ditarik keluar karena
tekanan Al-Shabaab, dan akan berapa lama Al-Shabaab bisa menguasai kota.
"Pasukan pemerintah Somalia juga pergi bersama dengan
tentara Ethiopia, serta beberapa warga sipil yang takut tentang hidup mereka", kata warga setempat,
Hudow Mohamed.
Hudur terletak sekitar 180 kilometer (110 mil) barat dari
basis utama Ethiopia di Somalia, kota Baidoa.
Pasukan Ethiopia melintasi perbatasan ke baratdaya Somalia
akhir 2011 untuk menyerang pangkalan Al- Shabaab, tak lama setelah pasukan Kenya
menginvasi Somalia di selatan.
Ketika pasukan Kenya bergabung dengan pasukan Uni Afrika,
pasukan Ethiopia tetap terpisah.
Komandan militer Somalia di Baidoa telah mengatakan
Al-Shabaab telah menguasai Hudur, tetapi
tidak mau memberikan rinciannya lebih lanjut.
Meski pun akhir-akhir ini Al-Shabaab tetap menjadi ancaman
potensial dan masih mengendalikan daerah pedesaan serta melakukan serangan
gerilya, peta konflik tetap berada di bawah kendali pemerintah.
Dengan mundurnya pasukan tersebut, basis pertahanan Uni
Afrika dipindahkan ke pegunungan Golis utara di wilayah semi-otonom Puntland
Somalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar