Add caption |
(PERANG DUNIA XXX) --- Gao// Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian
dalam kunjungan dadakannya ke Mali, Kamis (7/3) mengatakan misi di Mali belum
selesai, The Maghreb Daily melaporkan.
Menurut Le Drian,
mengingat tujuan Perancis untuk
mengembalikan keutuhan Mali, maka Perancis akan meninggalkan Mali jika kondisi
negara itu sudah pulih kembali.
“Setelah itu kami
akan menarik diri secara bertahap dan memberikan misi Afrika itu kepada PBB,”
kata Le Drian kepada France 24 yang dikutip oleh Rhe Maghreb Daily.
Menurut sumber
pertahanan Perancis, kunjungan mengejutkan Le Drian untuk membangkitkan
semangat tentara Perancis setelah tewasnya prajurit yang keempat.
Menteri pergi ke
Gao (utara) selanjutnya akan ke ibukota Bamako. Kedutaan Besar Perancis di
Bamako mengatakan Menteri akan
memberikan konferensi pers Jumat tengah hari.
Anggota Partai
Sosial Perancis ini langsung mengunjungi pasukan, Kamis pagi di lembah
Amettetai jantung pegunungan Ifoghas, yang
dianggapnya "tempat suci bagi kelompok-kelompok pejuang Islam" dan
teater "perang terberat".
"Pada Anda,
serta di lengan saudara-saudara dari Chad, saya tahu rasa sakit kalian dan saya
salut dengan keberanian kalian. Kini
sebagian besar bergantung keberhasilan Operasi Serval (diluncurkan 11 Januari),”
kata Le Drian menghibur pasukannya.
Di Mali, sekitar
4.000 tentara Prancis mengkoordinasikan keberadaannya dengan tentara Mali, 4.000
tentara dari negara-negara Afrika Barat dan 2.000 dari Chad.
Setidaknya empat
tentara Perancis dan 26 tentara Chad telah kehilangan nyawa mereka dalam
bentrokan dengan pejuang lokal sejak Januari.
Perang pimpinan Perancis
di Mali telah menyebabkan krisis
kemanusiaan yang serius di daerah utara negara itu dan telah menciptakan
pengungsi ribuan orang yang kini hidup dalam kondisi menyedihkan.
Pada 1 Februari,
Amnesty International mengecam "pelanggaran serius hak asasi
manusia", termasuk pembunuhan anak-anak dalam perang Perancis di Mali.
Organisasi hak
asasi manusia mengatakan ada "bukti bahwa setidaknya lima warga sipil,
termasuk tiga anak, tewas dalam serangan udara" yang dilakukan oleh
pasukan Perancis melawan pejuang lokal.
Beberapa analis
politik meyakini bahwa sumber daya alam
Mali yang melimpah, termasuk emas dan cadangan uranium, menjadi salah satu
alasan di balik perang Perancis melawan negara Afrika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar