(PERANG DUNIA XXX) --- Oslo// Norwegian Food Safety Authority (Otoritas pengawas makanan Norwegia) menghadapi keluhan dari Muslim Norwegia tentang adanya sebuah perusahaan makanan yang memproduksi daging haram namun dilabeli halal pada bungkusnya.
"Kami akan mengajukan keluhan terhadap produsen makanan tersebut," ujar Catherine Signe Svinland, penasehat pada pengawas pangan.
"Dalam produk halal, seharusnya tidak ada daging babi sama sekali dan ketika kita menemukannya, kami tidak percaya bahwa itu kelalaian tapi itu adalah penipuan," katanya.
Dalam kasus terkini, daging kebab yang dijual oleh kelompok Kuraas Norwegia,
mengandung lima sampai tiga puluh persen daging babi meskipun Kebab itu ditandai sebagai produk halal.
Sumber lain juga mengatakan telah menemukan lebih dari 60 persen daging babi pada pizza yang dijual oleh perusahaan lain di Norwegia.
Menurut laporan OnIslam net yang dipantau Mi'raj News Agency (MINA), penemuan jejak babi dalam makanan halal telah mengejutkan Muslim Eropa selama beberapa minggu terakhir. Pada Kamis sebelumnya, sosis ayam yang disajikan kepada murid di sebuah sekolah di London juga dinyatakan mengandung daging babi.
Februari lalu, pemasok daging halal di Inggris telah distop setelah ditemukan daging babi yang ditemukan di dalam pai dan pasties yang akan diserahkan ke penjara.
Kuraas, perusahaan Norwegia yang memproduksi daging membantah melakukan kesalahan. "Kami membeli dalam jumlah besar daging halal dan kami bisa menunjukkan faktur sesuai dengan apa yang kita beli dan dijual," manajer pemasaran Kenneth Kuraas mengatakan kepada kantor berita NTB.
Negara-negara Eropa juga telah dirusak oleh skandal horsemeat (daging kuda) selama beberapa minggu terakhir. Sejak horsemeat pertama ditemukan dalam makanan beku dan burger di Inggris dan Irlandia bulan lalu, sejumlah horsemeat juga ditemukan dalam produk daging di seluruh Eropa.
Muslim Norwegia diperkirakan berjumlah 150.000 dari 4,5 juta penduduk, sebagian besar Muslim Norwegia berasal dari Pakistan, Somalia, Irak dan Maroko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar