(PERANG DUNIA XXX) --- Nouakchott// Mauritania mengumumkan
akan
luncurkan
lembaga
anti perbudakan pertama yang bertugas membantu mantan
budak, Jum’at (22/3), Nouakchott.
Sumber media Modern Ghana menyebutkan bahwa pemerintah mengatakan misi organisasi ini adalah untuk "memberantas warisan perbudakan" dengan membantu masyarakat miskin dan terpinggirkan untuk akses yang lebih baik dengan perumahan dan lapangan kerja.
Lembaga ini akan mengampanyekan melawan perdagangan manusia yang masih hidup di
negara-negara Afrika Barat.
Sementara berbagai program jaminan sosial telah membantu korban perbudakan di masa lalu, namun para penerima manfaat tidak tercatat. Kali ini dengan skema resmi menargetkan kelompok lainnya yang kurang beruntung.
Kerja paksa dan perbudakan adalah masalah yang sangat sensitif di Mauritania, di mana yayasan
amal anti-perbudakan
sangat
aktif, terutama ‘SOS Slaves’
dan
Inisiatif Kebangkitan Perjuangan
melawan
Perbudakan,
yang
mendukung korban di pengadilan.
Mauritania adalah negara terakhir di dunia yang menghapuskan perbudakan, tahun 1981. Sejak 2007, pelaku praktek perbudakan dihukum 10 tahun penjara.
Dua pemilik budak baru-baru ini dipenjara di ibukota Nouakchott dan banyak kasus dugaan perbudakan lainnya menunggu diajukan ke pengadilan.
Mauritania adalah negara terakhir di dunia yang menghapuskan perbudakan, tahun 1981. Sejak 2007, pelaku praktek perbudakan dihukum 10 tahun penjara.
Dua pemilik budak baru-baru ini dipenjara di ibukota Nouakchott dan banyak kasus dugaan perbudakan lainnya menunggu diajukan ke pengadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar