(PERANG DUNIA XXX) --- Jakarta// Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ahmad Cholil Ridwan dalam acara bedah buku
di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (9/3)
mengatakan seharusnya umat Islam bisa dipimpin oleh satu pemimpin.
“Mestinya bisa, tapi sekarang belum. Kemauannya itu yang
belum merata,” kata Cholil saat ditanya oleh wartawan MINA di Jakarta. “Tapi
memang musuh-musuh Islam itu takut jika Islam itu bersatu.”
Menurut pria berusia hampir 66 tahun dan juga Ketua Umum
Pondok Pesantren Husnayain ini, umat Islam belum memiliki pemimpin yang menjadi
pemimpin dari para pemimpin seluruh organisasi Islam.
“Di situlah sulitnya, yang ada adalah pemimpin organisasi
dan partai. Pemimpin Islam internasional belum ada. Tapi selama semuanya
berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, insya Allah bisa bersatu,” kata Cholil.
Ulama asli Jakarta ini menyebutkan bahwa umat Islam kalah
langkah dengan kalangan Syi’ah. Syi’ah jelas siapa pemimpin nasionalnya dan
siapa pemimpin internasionalnya.
Cholil juga mengatakan Islam di masa depan akan dipimpin
oleh umat Islam di indonesia.
“Yang mengatakan peradaban ke depan akan dipimpin oleh
Indonesia bukan kita, tapi para pakar yang berasal dari Barat. Timur Tengah sudah
mulai kacau. Ini karena Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia dan
paling demokratis,” kata Cholil.
Kiai yang aktif berorganisasi ini menilai benturan yang
terjadi antar kelompok umat Islam secara tidak langsung direkayasa oleh
kekuatan global.
“Tapi mereka tidak merasa. Seperti antara Syi’ah dengan
Sunni di Irak, kalau sudah jadi pemain, tidak terasa kalau sedang diadu.
Petinju di atas ring tidak merasa kalau sedang diadu,” tambah Cholil yang sudah
beberapa kali menjadi nara sumber dalam beberapa acara di Islamic Book Fair
2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar