Selasa, 12 Februari 2013

PEMBUNUH BIN LADEN MISKIN MENDADAK

Wahyu Dwi Anggoro
(PERANG DUNIA XXX) --- WASHINGTON// Tentara elit Amerika Serikat (AS) yang membunuh pimpinan al-Qaeda, Osama Bin Laden, pada 2011 lalu kini hidup melarat. Pria yang tidak disebut namanya itu kini menganggur dan terjerat masalah keuangan karena tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan sipil.  

Osama bin Laden terbunuh dalam sebuah operasi rahasia yang dilakukan oleh pasukan elit milik AS. Bin Laden dibunuh di tempat persembunyiannya di Kota Abbottabad, Pakistan.

“Saya menembaknya dua kali di dahinya. Saat itu ada senapan AK-47 di dekatnya, saya menganggap kondisi itu mengancam dan memutuskan untuk langsung menembaknya,” ujar pria tersebut dalam kesaksiannya di majalah Esquire.

“Ia langsung mati setelah saya tembak, tubuhnya tidak bergerak dan lidahnya menjulur keluar,” lanjutnya seperti dikutip AFP, Selasa (12/2/2013).

Walaupun bisa dianggap sebagah pahlawan, sang penembak bin Laden itu ternyata tidak mendapatkan jaminan kesejahteraan dari pemerintah AS. Hal itu karena ia hanya bergabung dengan militer hanya selama 16 tahun, sedangkan untuk mendapatkan pensiun, tentara AS harus setidak-setidaknya memiliki masa bakti selama 20 tahun.

“Ia telah berjasa sangat banyak bagi bangsa ini, namun kini pemerintah menelantarkannya begitu saja,” sebut istri dari pria itu.

Pemerintah AS sendiri sebenarnya melarang mantan tentara mereka untuk berbicara dengan media tanpa izin. Kementerian Pertahanan AS pun menyatakan akan memeriksa apakah kesaksian dalam majalah Esquire itu membocorkan rahasia negara.

Kesaksian tersebut merupakan yang kedua kalinya dikeluarkan oleh anggota pasukan elit yang ikut dalam operasi penyerbuan tempat persembunyian Osama bin Laden. Tahun lalu salah satu tentara yang ikut dalam peristiwa itu, Matt Bissonette, mengeluarkan kesaksian dalam bukunya yang berjudul No Easy Day.
(AUL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar