Selasa, 12 Februari 2013

KORUT UJI NUKLIR, DUNIA PANIK

Sidang Dewan Keamanan PBB

(PERANG DUNIA XXX) --- Ujicoba nuklir Korea Utara membuat beberapa negara kebakaran jenggot. Terutama yang paling resah adalah negara tetangga Korea Selatan yang kebetulan bulan ini menjabat ketua sidang Dewan Keamanan (DK) PBB.

Diberitakan Reuters, misi Korsel di PBB langsung memerintahkan digelarnya rapat darurat 15 negara anggota DK PBB pada Selasa pagi waktu setempat atau malam waktu Indonesia. Menteri Luar Negeri Korsel Kim Sung-hwan rencananya akan melakukan konferensi pers usai rapat tersebut.

Salah seorang diplomat negara barat yang enggan disebutkan namanya berharap DK PBB secara mufakat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk ujicoba nuklir Korut dan langkah-langkah lainnya. Dia mengatakan, Amerika Serikat, Korsel dan negara-negara Eropa ingin diterapkannya kembali sanksi baru bagi Korut karena melanggar resolusi PBB.

Sebelumnya, Korut mengatakan bahwa mereka telah melakukan ujicoba nuklir yang ketiga hari ini. Ujicoba yang dilakukan di bawah tanah ini disebut-sebut menggunakan bom yang lebih kecil dan ringan, namun lebih dahsyat ketimbang uji nuklir tahun 2006 dan 2009. Uji nuklir Korut juga memicu gempa bumi berkekuatan 4,9 skala richter menurut laporan USGS.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk tindakan Korut tersebut dan mengatakan bahwa negara itu telah sekali lagi melanggar resolusi Dewan Keamanan. "Sangat memprihatinkan melihat Pyongyang menentang seruan yang tegas dan keras dari komunitas internasional untuk tidak melakukan tindakan provokasi," kata juru bicara Ban Ki-moon, Martin Nesirky.

"Sekjen sangat khawatir akan dampak negatif dari tindakan ini terhadap stabilitas regional dan upaya global untuk non-proliferasi nuklir," lanjut dia lagi. 

Tentara Korut berjaga di depan roket Unha-3

Korut Mengaku Uji Bom Nuklir di Bawah Tanah

 
Getaran serupa gempa di Korea Utara, yang terdeteksi oleh beberapa negara dan lembaga pemantau, ternyata memang seperti yang ditakutkan. Pemerintah Korea Utara mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan uji coba bom nuklir, yang diklaim lebih besar ketimbang tahun 2009 lalu.

Konfirmasi ini disampaikan oleh kantor berita Korut, KCNA, dikutip Reuters Selasa 12 Februari 2013, yang mengatakan bahwa uji coba dilakukan di bawah tanah. Bom yang diuji coba saat ini berukuran kecil dan lebih ringan, namun memiliki daya hancur lebih dahsyat ketimbang yang pernah diuji tahun 2006 dan 2009 lalu.

Bom berukuran lebih kecil ini berarti dapat digunakan sebagai hulu ledak di rudal balistik jarak jauh yang diduga diuji coba sebelumnya. KCNA menuliskan, ujicoba kali ini dilakukan dengan aman dan merupakan jawaban atas langkah AS di PBB yang dianggap melanggar hak-hak Korut sebagai negara berdaulat dalam meluncurkan satelit.

Sebelumnya, PBB bulan lalu kembali menjatuhkan sanksi atas peluncuran roket Korut ke angkasa. Korut berdalih roket itu untuk tujuan peluncuran satelit ke orbit, namun AS dan sekutunya menuduh Korut telah menguji rudal jarak jauh mereka.

Menurut ahli nuklir asal AS Siegfried Hecker, dengan jumlah plutonium yang mereka miliki, Korut bisa membuat antara empat sampai enam bom atom. Namun, karena keterbatasan akses informasi di Korut, belum diketahui pasti apakah negara komunis ini mampu memproduksinya.
Sebelumnya pukul 12 hari ini, beberapa lembaga geologi dan negara tetangga mencatat adanya getaran seismik di Korut, tepatnya di provinsi Hamgyong, lokasi uji coba nuklir sebelumnya. Korea Selatan mencatat gempa artifisial tersebut berkekuatan 5,2 skala Richter, namun Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat sekitar 4,9 skala Richter.

Menurut perhitungan Kementerian Pertahanan Korsel, dengan gempa sedemikian kuat, diduga Korut tengah meledakkan bom nuklir berbobot 6-7 kiloton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar