(PERANG DUNIA XXX) --- Beijing - Cina mendesak AS untuk memperbaiki kebijakan yang mengenakan sanksi terhadap perusahaan Cina atas dugaan perdagangan mereka dengan Iran karena hal ini akan merusak hubungan Beijing dengan Washington.
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Cina, Hua Chunying pada Senin (11/2) mengatakan, tindakan AS benar-benar telah melanggar norma-norma hubungan internasional dan merugikan kepentingan Cina.
"Cina mendesak Amerika Serikat untuk segera memperbaiki kebijakan keliru tersebut dan mencabut sanksi yang tidak rasional ini terhadap perusahaan dan individu terkait serta berhenti mengambil tindakan yang membahayakan kepentingan Cina dan hubungan AS dengan Cina," ungkap Chunying.
Amerika Serikat pada Senin (11/2) menjatuhkan sanksi pada pengusaha Cina dan sejumlah perusahaan atas tuduhan penjualan barang-barang Iran yang dilarang menurut UU Administrasi Ekspor AS.
Menurut pemberitahuan di situs US Federal Register, sanksi mulai berlaku pada tanggal 5 Februari.
Amerika Serikat, Israel dan beberapa sekutu mereka telah berulang kali menuduh Iran tengah mengadakan program energi nuklir non-sipil. Dengan alasan ini, pihak Washington dan Uni Eropa telah memberlakukan beberapa sanksi sepihak terhadap Republik Islam.
Iran membantah tuduhan itu dan menyatakan bahwa mereka berhak mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai sebagaimana tercantum dalam penanda tanganan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan juga karena Iran telah terdaftar sebagai anggota dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sanksi terbaru AS yang diumumkan pada tanggal 5 Februari tersebut mengincar pendapatan minyak Iran. Sementara itu untuk melawan sanksi yang diberlakukan Amerika dan sekutunya, Iran berencana akan membuka kilang minyak terbesar di dunia yang mampu menghasilkan 95 ribu barel minyak per hari.(T/P01/R2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar