Oleh: Rudi
Hendrik.
(PERANG DUNIA XXX) --- Konflik Suriah
sangat menarik perhatian dunia internasional. Proses dari Revolusi Arab di
bagian negeri Syam itu memaksa berbagai negara untuk bermain secara rahasia
hingga terbuka. Bencana dahsyat yang ditimbulkan dari perang Suriah membuat
tegang urat syaraf para petinggi dunia hingga rakyat awam internasional.
Menurut laporan
PBB, korban konflik Suriah terakhir sudah mencapai 70.000 jiwa. Namun beberapa
pengamat meyakini bahwa korban sudah mencapai 100.000 dengan alasan banyak
korban yang tidak terdokumentasi.
Perang yang oleh
Barat disebut “Perang Saudara” itu masih menjadi perhatian utama umat Islam
setelah isu Palestina, Mesir, Mali dan Rohingya. Hal itu disebabkan begitu
pesatnya jumlah korban yang berjatuhan, perbandingannya jumlah korban rakyat
Palestina selama 10 tahun dicapai di Suriah dalam waktu tiga tahun saja.
Jutaan pengungsi
Suriah yang tersebar di berbagai negara tetangga terancam kelaparan, demikian
yang dilaporkan oleh Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP). WFP
mengakui kesulitan memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi Suriah yang terus
meningkat jumlahnya.
Cerita kekejaman
rezim Suriah dalam membantai rakyat yang dianggap oposisi sudah menyebar
laksana aroma busuk mayat ke seluruh dunia melalui jaringan internet. Tidak
hanya melalu tulisan, gambar dan video, bahkan melalui cerita-cerita dari
relawan yang sempat meluangkan hidupnya untuk aksi sosial di daerah konflik
Suriah.
Rezim Nushairiyah
Suriah cukup kesulitan dalam menghadapi
perlawanan para kelompok pejuang
oposisi. Berita-berita keberhasilan pejuang oposisi dan berita kekejaman
pasukan rezim mendominasi pemberitaan dunia maya dan media cetak.
Dilihat dari peta
kekuatan perlawanan terhadap rezim Bashar al-Assad, ada empat kekuatan pejuang
oposisi yang melawan pemerintahan otoriter tersebut:
1.
Jabhah Nushrah
Laporan lapangan itu menyimpulkan bahwa kelompok jihad yang
paling kuat, paling aktif, paling berpengaruh dan paling keras menghantam
militer rezim Suriah adalah kelompok mujahidin Jabhah Nushrah. Jabhah Nushrah
diakui secara luas sebagai kelompok jihad yang paling banyak bertahan di
front-front pertempuran, paling dipercaya, paling bersih dan paling adil.
Jabhah Nushrah merupakan kelompok yang paling terkenal dan
paling meraih dukungan publik. Jabhah Nushrah menjadi bahan pembicaraan dan
tulisan masyarakat luas.
Di sisi lain Jabhah Nushrah merupakan kelompok jihad yang
paling menjauhi media massa umum, paling aktif melakukan operasi serangan,
paling keras menghantam militer rezim Suriah, operasinya dilingkupi oleh
kerumitan dan nyaris kerahasiaan sempurna.
Anggota kelompok
ini mayoritas berasal dari mujahidin asing seperti Irak, Checnya, Afghanistan,
Yaman, Mesir, Libya, Aljazair, Somalia dan negara-negara lain. Sebagian kecil
warga Suriah. Ideologi mereka adalah Islam yang berfaham ahlusunnah wal jamaah
berasal dari kelompok Imarah Islamiyah Irak, Mujahidin Kaukasus, kelompok
Syeikh Abu Bakar Al Baghdadi. Mereka berbasis di kawasan Dir Zur, Damaskus, dan
Aleppo.
FSA |
2.
Free Syrian Army (FSA)
Kelompok ini
beranggotakan mayoritas warga asli Suriah dari kalangan rakyat dan mantan
tentara Assad yang membelot. Kelompok ini adalah gabungan dari grup-grup
(katibah) kecil yang dibentuk secara swadaya oleh rakyat Suriah di
masing-masing daerah konsentrasi perang. Mereka tersebar di berbagai wilayah
Suriah.
Ideologi kelompok
ini terdiri dari nayoritas Ahlusunnah
wal jamaah, sebagian kecil berpaham nasional sekuler. Mereka merupakan afiliasi
dari tokoh DR. Umar Hudzaifah, Syaikh Anas ‘Airud dan tokoh Ikhwanul Muslimin
faksi Sa’id Hawa.
Beberapa grup
yang berafiliasi dengan FSA antara lain: Liwa’ Attauhid di Aleppo, Katibah
Ahfad Abu Bakar Assiddiq di Banyas, Liwa’ Ahbabullah di Latkia, Katibah Hamzah
Ibnu Abdil Muthalib di Jabal Akrod, dan lain-lain.
3.
Ahror Biladusy Syam
Kelompok ini
merupakan aliansi dari grup-grup (katibah) kecil yang berlatar belakang harakah
salafi. Basis mereka tersebar di seluruh Suriah. Mereka berasal dari mujahidin
asing seperti dari Saudi Arabia, Kuwait, Mesir, Yaman, Libya, Bosnia, Inggris,
dan negara lain. Sebagian kecil rakyat Suriah.
ABS adalah
afiliasi dari tokoh Suriah anti Syiah, yaitu Syaikh Adnan Ar Uur dan
tokoh-tokoh salafi Timur Tengah lainnya. Contoh beberapa grup yang tergabung
dalam aliansi ini adalah Katiba Abu Bashir, Katiba Ar Uur dan lain-lain.
4.
Kelompok kecil yang tidak beraliansi
Kelompok-kelompok
kecil yang tidak beraliansi di antaranya adalah milisi-milisi Islam Ahlussunnah
wal Jamaah di distrik tertentu, milisi-milisi Kristen dan juga milisi-milisi
nasionalis sekuler yang sangat kecil jumlahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar