Senin, 14 Januari 2013

MEDIA PEMBELA MUSLIM HANYA NOL KOMA SEKIAN


Jakarta, 3 Rabiul Awal 1434/15 Januari 2013 (PERANG DUNIA XXX) – Advokasi sekaligus Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan kepada wartawan Miraj News Agency di Jakarta (13/1) bahwa persentase jumlah media yang benar-benar membela Muslimin sekitar nol koma sekian.


“Berbicara tentang persentase jumlah media yang benar-benar membela Muslimin, hanya nol koma sekian,” kata Munarman, mantan Ketua Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), Ahad sore.

Menurut  pria berdarah Palembang itu, mayoritas media besar menyudutkan Islam. Adapun media yang membela Islam adalah media-media kecil yang dikeluarkan oleh kelompok Islam itu sendiri.

“Seperti Mujahidin punya media, mereka membuat media sendiri yang bersifat jaringan internet. Sangat sulit bertanding dengan media besar, karena semuanya sudah dikuasai oleh mereka (yang tidak suka dengan Islam),” kata pria yang juga mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) periode 2002-2006.

Munarman memberi contoh kasus pemberitaan antara terduga teroris dengan sparatis (pemberontak) Papua Merdeka. Serangan sparatis yang menewaskan beberapa personil polisi, bahkan menembak mati seorang Kapolsek dan rombongan Kapolda Papua, hanya diberitakan dua hari oleh media.

“Namun berbeda ketika ada serangan terhadap pos polisi di Solo, beritanya sampai satu bulan,” kritik Munarwan yang pernah menjabat Panglima Komando Laskar Islam FPI.

Munarman juga menyinggung tentang tidak pernahnya media mengutip statemen dari Tim Pembela Muslim sehingga informasi kebenaran  tentang orang yang diduga teroris tertutupi.

“Statemen yang dikeluarkan TPM tidak diambil sebagai suatu pernyataan yang layak kutip. Problemnya adalah pilihan orang memilih nara sumber,” tambah pria yang vokal menentang Amerika itu.

Direktur Islamic Human Rights Comission (IHRC), Massoud Shadjareh mengatakan banyak kasus teroris yang dilakukan oleh orang non Muslim, tapi tidak pernah diungkap oleh media.

“Di Eropa, setiap tahun dari kasus terorisme ada satu atau dua yang dilakukan oleh Muslim, tapi banyak kasus yang dilakukan orang lain (non Muslim), tapi tidak pernah diungkap media,” kata Shadjareh saat berkunjung ke Indonesia.

Di Amerika, Shadjareh menambahkan, Muslim hanya 6%, Yahudi 7%, sisanya agama lain. Tapi itu tampak berbeda di dalam media. (Abu Dzakir).

(Hasil Wawancara dengan Munarman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar