Jakarta, 2 Rabiul Awal 1434/14 Januari 2013 (PERANG DUNIA XXX) – Pendiri
sekaligus Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Joserizal
Jurnalis mengatakan dalam seminar di Graha Sucofindo, Jakarta (13/1), Islam
menjadi sasaran tembak zionis.
“Ideologi yang paling ditakuti di dunia ini adalah Islam
sehingga Islam jadi sasaran tembak. Siapa yang menembak? Menurut pengalaman
saya adalah Zionis,” kata Jose (sapaan akrab Joserizal), dokter spesialis bedah
umum.
Pria yang sudah melakukan misi kemanusiaan di berbagai
wilayah konflik perang itu menghimbau masyarakat Islam agar lebih teliti dalam
menyikapi suatu permasalahan sensitif.
“Jika ada konflik, kita harus mengurai mencari siapa yang
bermain. Kita kecilkan perbedaan dan perbesar persamaan. Perbedaan masalah
fikih dan mazhab selesaikan dalam majelis kajian,” kata Jose yang selalu
mengontrol perkembangan pembangunan
Rumah Sakit Indonesia di Gaza dari Indonesia.
Sementara itu, Jubir Front Pembela Islam (FPI), Munarman membenarkan
pernyataan sang dokter, bahwa masalah furu (perbedaan kecil) jangan
dipersoalkan. Perbedaan paham harus diselesaikan di dalam majelis.
Advokat dan mantan Ketua Kontras dan YLBHI itu juga
mengungkapkan, “Daftar PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang saya miliki
tentang teroris menunjukkan semuanya
adalah kelompok-kelompok Islam dan individual Islam yang aktif dalam dakwah dan
perjuangan.”
Munarman juga mengatakan ada bias yang sangat luar biasa
pelanggaran yang terjadi terhadap umat Islam dunia.
“Sejak 2001, di Guantanamo banyak tahanan Muslim yang tanpa
proses dipenjara sampai sekarang. Dan di Indonesia, sudah ada 60-an orang yang baru terduga ditembak tanpa
proses,” ungkap Munarman yang terus
berjuang dalam membela orang-orang Islam yang menurutnya semena-mena dituduh
sebagai teroris.
Di hari yang sama, Direktur Islamic Human Rights Comission
(IHRC) Massoud Shadjareh mengungkapkan, “Di Amerika hanya ada 6% Muslim, 7%
Yahudi dan sisanya yang lain. Jika ada kerusuhan, langsung menuduh kelompok
Islam.”
Wartawan senior investigasi Tempo, Ahmad Taufiq juga
mengatakan, “Selama Qur’annya masih satu, Tuhannya masih satu, kita jangan
dipecah belah.” (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar