Senin, 17 Desember 2012

PEMBANTAIAN CONNECTICUT AMERIKA (Bag.1)

27 Orang Tewas dalam Penembakan di Sekolah Dasar AS
Para siswa yang ketakutan keluar dari gedung sekolah dasar di Newtown,Connecticut, AS, Jumat, saat terjadi penembakan oleh seorang pria bersenjata yang menewaskan sejumlah orang di sekolah itu.
NEW YORK, (PERANG DUNIA XXX) - Setidaknya 27 orang tewas, termasuk 18 anak-anak, dalam tragedi penembakan mematikan di sebuah sekolah dasar di Connecticut, AS, Jumat (14/12).


Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Connecticut, Paul Vance, tidak memberikan rincian, tetapi menegaskan "penembakan telah terjadi."

CBS News yang mengutip sumber dari para penegak hukum mengatakan 27 orang tewas, termasuk 18 anak-anak, dalam peristiwa itu.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama telah diberitahu tentang penembakan itu dan Obama mengikuti perkembangannya.

Media lokal mengutip sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan bahwa seorang pria bersenjata tewas di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, sebelah timur laut New York City.

Polisi menyerbu ke lingkungan sekolah itu setelah penembakan terjadi, sementara daerah sekitar sekolah di tutup, kata polisi dan media setempat.

Sejumlah laporan juga mengatakan setidaknya seorang guru terluka, sementara surat kabar Newtown Bee mengatakan seorang siswa dibawa keluar dari sekolah dengan kondisi luka yang tampak serius.

Sebuah foto di situs web Bee memperlihatkan para petugas mengarahkan lebih dari belasanan anak yang tampak sangat ketakutan ke area tempat parkir. Foto lain menunjukkan para petugas berkumpul di jalan yang sepi di dekatnya.


Lanza Bunuh Ibunya Lalu Tembak Mati 26 Orang Lainnya
Lanza Bunuh Ibunya Lalu Tembak Mati 26 Orang Lainnya
Sejumlah orangtua murid meninggalkan lokasi Sekolah Dasar Sandy Hook, Newtown, AS, setelah dipertemukan dengan anak-anak mereka menyusul penembakan di sekolah itu yang menewaskan 27 orang, termasuk si penembak, Jumat (14/12).

Identitas pelaku pembantaian yang menewaskan 26 orang di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut, AS, Jumat (14/12) mulai jelas. Pelaku dilaporkan bernama Adam Lanza dan berusia 20 tahun.
Lanza membunuh ibunya sendiri yang adalah seorang guru di rumahnya di Newtown, Connecticut, lalu mengendarai mobil ibunya itu ke Sekolah Dasar Sandy Hook, tempat ibunya mengajar dan membantai 26 orang, termasuk 20 anak, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri. Dengan demikian, total korban tewas dalam tragedi penembakan massal di AS itu 28 orang.

Juru Bicara Polisi Negara Bagian Connecticut, Letnan Paul Vance, mengatakan bahwa 18 anak tewas ditembak di dalam sekolah dan dua lagi meninggal akibat luka mereka di rumah sakit. Enam orang lainnya adalah guru dan karyawan sekolah, termasuk kepala sekolah.

Vance menjelaskan, hampir tidak ada korban cedera yang tidak tewas. Hal itu menunjukkan bahwa begitu korban menjadi sasaran, nyaris tak ada kesempatan untuk melarikan diri, dan bahwa Lanza luar biasa akurat atau metodis dalam menembak.

Vance mengatakan, hanya satu orang "yang mengalami cedera dan selamat." Pembunuhan massal itu, yang dimulai sekitar pukul 09.30 waktu setempat, "berlangsung di salah satu bagian dari sekolah, di dua ruangan," Menurut Vance, hal itu menunjukkan bahwa para korban yang merupakan anak-anak itu terjebak dan ditembak mati.

Lanza membawa sebuah senapan dan dua pistol saat memasuki sekolah dasar itu. Para saksi mata mengatakan, pemuda itu pergi dari ruangan ke ruangan dan menembak orang-orang setelah terlebih dahulu membunuh kepala sekolah dan kemudian pergi ke kelas TK ibunya.

Ada laporan yang berbeda tentang kematian ibunya. Ada laporan yang menyebutkan bahwa ibunya tewas di ruangan kelasnya sementara yang tewas di rumah keluarga Lanza adalah ayahnya. Belum ada konfirmasi terkait hal itu.

Kakak Lanza, Ryan Lanza (24 tahun), yang awalnya diduga sebagai pelaku pembantaian, kini ditanyai polisi setelah ditangkap di rumahnya di Hoboken, New Jersey. Dia berada di sebuah bus dalam perjalanan pulang dari kantor ketika ia disebut sebagai pelaku. Ia kemudian mem-posting di Facebook bahwa itu bukan dia. Dia mengatakan kepada seorang teman bahwa dia yakin, adiknya yang cacat mental telah melakukan hal itu.

Televisi NBC melaporkan, polisi sempat bingung karena mereka menyangka pelaku bernama Ryan Lanza karena pelaku mengenakan kartu identitas atas nama Ryan Lanza ketika datang ke sekolah itu. (KOMPAS)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar