1- Mengulangi Investigasi dan Pengadilan terhadap seluruh pihak yang telibat dalam tindak pembunuhan dan terorisme terhadap para demonstran Revolusi 25 Januari, baik elit politik atau badan eksekutif di masa kepemimpinan sebelumnya (Husni Mubarok).
Ini sebagaimana disepakati dalam undang-undang perlindungan revolusi dan undang-undang lainnya. (ini artinya; Mubarak dan antek-anteknya akan diadili kembali).
2- Pernyataan Konstitusi, Undang-undang, serta Keputusan Kepresidenan (Dekrit) yang dikeluarkan oleh Presiden mulai tanggal 30 Nopember 2012 hingga berlakunya konstitusi dan pemilihan parlemen baru, sifatnya valid dan tak bisa diganggu-gugat (maksudnya; semi-absolut).
3- Jaksa Agung diangkat oleh Presiden dengan masa jabatan 4 tahun dan usianya tidak kurang dari 40 tahun (karena jaksa agung sebelumnya adalah antek Mubarak, maka harus dilengserkan dan diganti yang pro-revolusi. ini berkaitan dg poin pertama)
Presiden Mursi lalu mengambil sumpah Talaat Ibrahim sebagai Jaksa Agung baru untuk menggantikan Abdel Maguid, Kamis malam (22/11).
4- Perumusan rancangan Undang-undang Konstitusi baru memiliki masa maksimal 6 bulan, yang terkandung dalam Pasal 60 tentang Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada 30 Maret 2011.
5- Tidak diperkenankan bagi pemegang kekuasaan Yudikatif untuk membubarkan MPR maupun Dewan Perumus Konstitusi (sebelumnya DPR pernah dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi, dan hingga detik ini, Mesir tanpa DPR)
6- Presiden diperkenankan untuk mengambil langkah-langkah tegas jika disinyalir ada pihak yang melakukan tindakan yang dapat mengancam revolusi 25 Januari, kehidupan warga, kesatuan negara, keselamatan negara, atau menghalangi lembaga negara dalam menjalankan fungsinya. (disebut dengan “undang-undang perlindungan revolusi” yang artinya, oposisi pro-rezim mubarak akan semakin terjepit.)
7- Dekrit ini dimuat dalam Koran Resmi (lembaran negara) dan mulai diberlakukan mulai tanggal 21/11/2012. [dedih mulyadi/islampos]
***
Dan seperti biasa, kalangan oposisi liberal yang disokong sisa-sisa rezim Mubarok menentang Dektrit Mursi ini. Mereka bahkan menuduh Mursi sudah jadi Firaun yang berkuasa mutlak.
APA SESUNGGUHNYA YANG TERJADI?
Berikut analisa Rois Rahma Fathoni Mahasiswa S2 Al Azhar university Cairo yang dia sampaikan via akun twitternya @kaisar_el_rema dan tulisan beliau di blognya untuk melengkapi. Selamat menyimak...
Bismillah. Mursi akan sampaikan pidato sebentar lagi. (Pidato di hadapan ribuan demonstran yang mendukung 'Dekrit Mursi' -ed). Berikut isi pidato Mursi....
Saya bersama siapapun, baik yg mendukung saya maupun oposisi. Saya tidak akan memusuhi siapa pun.
Semua ini agar terciptanya demokrasi dan kebebasan.
Wahai rakyat Mesir sekalian, saya tidak pernah khawatir dengan adanya opisisi. Justeru saya mendambakan oposisi berkwalitas.
Saya menjaga hak-hak oposisi dan memberikan kebebasan.
Ini negara kita. Tanah air kita semuanya.
Ada sekelompok kecil golongan yang ingin menjegal revolusi. Kita akan terus berjalan.
Tidak perlu mengkhawatirkan cita-cita revolusi. Kewajiban saya untuk membuatnya nyata.
Keputusan yang saya ambil untuk menjaga negara dan semua rakyat derajatnya sama di Mesir.
Yang ingin mengkritik silahkan bicara langsung. Terus terang. Bebas. Tapi jangan menghambat produktivitas negara.
Uang kotor yang didapat dari kroni rezim Mubarak berusaha merusak kantor lembaga negara. Saya tidak akan lepaskan.
Saya akan buka semua topeng.
Saya tidak akan mendzalimi seseorang, partai, lelaki atau perempaun demi keuntungan pribadi. Itu perkara remeh temeh.
Saya tidak suka mengeluarkan keputusan darurat (dekrit) namun jika negara terancam saya tidak akan ragu2.
Mesir sedang menuju kebangkitan. Kita akan memiliki DPR, MPR, Yudikatif dan UU(D).
Yakinlah, kita akan semakin baik di masa mendatang.
Adapun terkait korban kereta api, kita semua merasakan kepedihan dan negara telah membantu. (beberapa hari lalu terjadi musibah kereta api yang menimbulkan banyak korban jiwa, menteri perhubungan langsung mundur meletakan jabatan menteri -ed).
Semua pahlawan revolusi 25 Januari yang telah gugur, mereka semua tidak akan sia-sia. Kita akan qishash! (akan menghukum siapapun yang bertanggung jawab -ed)
Setelah referendum UUD kita akan langsung gelar pemilu. (sebelumnya DPR hasil pemilu yg dimenangkan kubu islamis dibubarkan oleh peradilan, ini kerjaan liberal dan antek Mubarak -ed)
Pada setiap keputusan yang dikeluarkan pasti ada pendukung dan penentang. Tapi saya tidak akan mendzalimi siapapun.
Wahai rakyat Mesir, hatiku bersama Anda sekalian. Cinta saya tumpah untuk Anda semua.
(Mursi ini selalunya bikin kerjaan paspampres. Kalau pidato jalan-jalan. Maunya menyapa semua yg hadir.)
Oke. Sekarang hastag #Mesir ya. Kita mau share sedikit akar masalahnya.
Sebagian kaum oposisi Mesir sudah bergabung dengan kroni Mubarak. Mereka akan menolak apapun keputusan Mursi.
Misalkan, ketika keputusan pertama kali akan mencopot Jaksa Agung, kaum opisisi dan entek Mubarak ramai-ramai menolak keputusan.
Padahal salah satu tuntutan saat revolusioner 25 Januari berlangsung jelas: menumbangkan Mubarak dan mencopot Jaksa Agung.
Kenapa Jaksa Agung diseret? Sebab dia ini orangnya Mubarak dan membekukan semua aduan kasus kroni rezim. Dia juga yang menyembunyikan data.
Banyak pejabat rezim Mubarak yang dibebaskan sebab bukti-bukti kejahatan tidak dikeluarkan sama Jaksa Agung.
Usut punya usut mengapa oposisi menentang pencopotan Jaksa Agung, sebab ternyata pemimpin mereka terjerat kasus korupsi.
Kalau Jaksa Agung ini diganti, kebobrokan mereka juga diangkat ke publik. Salah satu yg sudah jelas adalah Badawi, ketua partai Wafd. (Partai Wafd salahsatu yang langsung menolak Dekrit Mursi -ed)
Selanjutnya Mesir akan menggelar referendum UU(D). Sayangnya, selalunya kaum oposisi membuat kegaduhan.
Dewan konstituante, lembaga berfungsi menelurkan UU sebelum direferendum dibubarkan oleh pengadilan atas aduan opisisi.
Banyak perdebatan yang tidak sehat soal Dewan Konstituante ini. Tujuannya menyeret negara agar selalu dalam gelombang.
Setelah dibubarkan, Dewan Konstituante yg baru dibentuk. Anggotanya dari berbagai elemen. Point panas ada pada 'sumber undang2' dan 'wanita'.
Ini juga berdarah-darah. Berkali-kali Dewan Konstituante jilid 2 dimasukkan pengadilan untuk dibubarkan. Tetapi selalunya gagal.
Maka di last minute, setelah draft selesai 90% lebih, kaum oposisi dipimpin Amr Musa walk out. Konstelasi politik menjadi panas.
Siapakah Amr Musa? Dia kroni Mubarak. Pernah menjabat Menlu. Dikirim Mubarak menjadi Sekjend Liga Arab dan calon presiden tersingkir (pada pilpres yg dimenangkan Mursi -ed).
Masih ingatkah kita dengan Thanthawi cs yang dipecat Mursi sebab usaha kudeta? Nah, sekarang ini dia mulai bergerak.
Mendagri & Menhan dalam acara yg dihadiri perwira mengatakan : Ada upaya adu domba membenturkan kekuatan militer. Tidak akan berhasil!
Beberapa hari kemarin, pemimpin oposisi menyerukan demonstrasi memperingati jatuhnya korban demonstrasi di jl Muhammad Mahmud.
Demonstran yang berjatuhan ini terjadi paska Mubarak tumbang dan negara di tangan Thanthawi Cs.
Ratusan orang memenuhi pangilan demonstrasi yang diserukan oposisi. Anehnya, tidak satupun pemimpin oposisi ini turun ke jalan.
Sebelumnya negara telah mecium demonstrasi ini bertujuan merusak kantor polisi dan lembaga keamanan lainnya.
Benar saja, ratusan orang ini membikin keributan. Menyerang kantor polisi dengan batu dan molotov.
Bentrok ini terjadi ketika Mesir menjadi mediasi gencatan senjata antara Israel – Gaza.
Pemimpin-pemimpin oposisi tidak bergerak sedikitpun. Seolah membiarkan agar kerusuhan berkecamuk semakin besar.
Sebagian kabar mengatakan, demonstrasi dimanfaatkan antek-antek Mubarak. Mereka yang mengerahkan massa menyerang kantor polisi.
Ketika surat aduan dilayangkan kepada Jaksa Agung (lama) untuk menangkap aktor intlektual, dia hanya menangkap seorang pemuda biasa.
Jaksa Agung berusaha agar masalah tidak tuntas ke pucuknya.
Selanjutnya, Mufti Libanon dalam khutbah Jum'atnya hari ini (23/11) mengatakan ada suplai dana dalam jumlah besar untuk menumbangkan Mursi.
Sebetulnya hal ini sudah lama diungkap oleh penulis besar Mesir Fahmi Huwaidy: 'Ada perkumpulan dengan dana dari luar untuk menghadang IM'.
Jadi kondisi inilah yang melandasi Mursi mengeluarkan dekrit tegasnya.
Dalam dekrit Mursi katakan : MPR dan Dewan Konstituante tidak bisa dibubarkan. Sebab ada usaha mengarah ke sana.
Validitas data yang dipegang Mursi inilah yang membuatnya mengeluarkan keputusan, bukan mengusir riak-riak tapi mencabut akar.
Dimana akarnya? Jaksa Agung dan kroni Mubarak. Sebab itu, Abdul Majid dicopot dan pejabat politis maupun eksekutif Mubarak akan diadili.
Mursi juga menegaskan, dekrit ini tidak bisa diganggu gugat. Mengapa?
Sebab banyak politisi yang akan menciptakan suasana panas. Membawa dekrit ke pengadilan dengan tuduhan inkonstitusional.
Meskipun kemungkinan besar usaha politisi ini gagal, tapi membawa permasalahan dekrit pada perdebatan tidak sehat akan memakan banyak tenaga.
Inilah awal peperangan sesungguhnya antara Mursi vs kroni Mubarak. Ke depan suasana Mesir sangat patut untuk dipantau.
(Mayoritas rakyat Mesir mendukung Dekrit Mursi) Hasil polling dukungan keputusan Mursi : Aljazeera 91%, Rashad 84%, Kulluna Khalid Said 74%, Khabar 86%, Shorouk 64%, Youm Sabi 51% ...
Orang2 hukum menyatakan 'Dekrit Mursi'100% konstitusional. selepas DPR dibubarkan, legislasi di tangan eksekutif (Presiden).
Kalau kita bedah kerangka kekuasaan Mubarak, satu-satunya yang tersisa hanya pada Yudikatif. Sebab itu mereka pertahankan meski berdarah2.
Partai Nasional Demokrasi-nya Mubarak sudah dibubarkan. Kantor pusatnya di Tahrir dibakar. Anak buahnya mendirikan partai baru, tidak laku.
Jadi DPR, yang dulu orang-orang Mubarak mengisi kursi hingga 90%, setelah revolusi diisi wajah-wajah baru revolusioner.
Kekuasaan 30 tahun diback up militer sekarang runtuh. Mursi berhasil mengembalikan kekuasaan pada rakyat dan menarik militer ke barak
Maka tidak ada lagi sekarang kekuasaan militer yang memegang eksekutif. Mesir negara civil society.
Usaha fight back rezim Mubarak lewat militer sudah ditutup setelah dipecatnya Thanthawi Cs. Menhan baru di depan kumpulan perwira katakan ..
" . .Tugas kita memberikan keamanan bukan menaruh ketakutan. Ini tugas mulai." Menhan menukil surat Quraisy : Wa aamanahum min khauf..
Maka, satu-satunya yang tersisa hanyalah Yudikatif termasuk Jaksa Agung. Ini border terakhir agar bisnis dan kehormatan mereka tidak jatuh.
Seperti kata Menteri Pengadilan El-Mekky, Antek Mubarak akan gunakan dua senjata : Pertama Yudikatif dan selanjutnya senjata betulan.
Apa yang dikatakan El-Makky menjadi kenyataan. Setelah Jaksa Agung dicopot, kroni Mubarak membikin kekacauan. Ini sudah diprediksi.
Kantor FJP DI ALEKSANDERIA dibakar. Bukan revolusioner pelakunya sebab mereka jga melempari masjid dan orang shalat.
Sempat ada usaha perusakan kantor IM & FJP secara serentak. Tapi digagalkan masyarakat. Semisal di Bukhairah penduduk tangkap pelaku.
Bagi saya gerakan serentak ini yang perlu dicermati. Siapa dan mengapa? Revolusioner sejati tidak pernah berpikir anarkis.
Contoh perkumpulan Pemuda 6 April dalam statement yang dikeluarkan menyatakan : demonstrasi sah, tapi perusakan kami menentang.
24 Agustus silam, sempat ada usaha antek Mubarak merusak kantor-kantor IM. Tapi gagal.
Masih ingat Ahmad Syafik? Perdana Menteri Mubarak paling bertanggung jawab atas jatuhnya korban revolusi dan capres tersingkir?
Semalam dari Teluk Ahmad Syafik ikut bicara. Hmm, strateginya begitu ya. Di dalam negeri piont-piontnya dikerahkan. Big bos memantau dari luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar