(PERANG DUNIA XXX) --- Pretoria// Juru Bicara Angkatan
Bersenjata Nasional Afrika Selatan (SANDF) Brigadir Jenderal Xolani Mabanga
membantah laporan yang menyebutkan Afrika Selatan menambah kekuatan pasukan di
Republik Afrika Tengah (CAR), Rabu (3/4), Pretoria.
"SANDF tidak
terlibat dalam pembangunan kekuatan (di CAR) seperti yang dilaporkan,"
kata juru Mabanga, Times Live yang berbasis di Afrika Selatan melaporkan.
Hal ini disampaikan ketika Presiden Jacob Zuma dan delegasi internasional Afrika Selatan menghadiri KTT Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Tengah (Eccas) di Chad.
Tiga belas tentara SANDF tewas dan 27 lainnya terluka dalam pertempuran di Bangui, CAR, saat gerakan perlawanan Seleka melakukan kudeta, tanggal 23-24 Maret. Dari 27 tentara yang terluka, 10 masih di rumah sakit.
Beeld Newspaper melaporkan, Rabu, pesawat tempur Gripen, Oryx dan helikopter Rooivalk, dan tiga operator angkutan Rusia telah terbang ke Entebbe di Uganda, dan Republik Demokratik Kongo (DRC).
Surat kabar itu melaporkan tentara Afrika Selatan sedang dikerahkan ke Gemena di DRC, 180 km dari ibukota CAR Bangui.
Hal ini disampaikan ketika Presiden Jacob Zuma dan delegasi internasional Afrika Selatan menghadiri KTT Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Tengah (Eccas) di Chad.
Tiga belas tentara SANDF tewas dan 27 lainnya terluka dalam pertempuran di Bangui, CAR, saat gerakan perlawanan Seleka melakukan kudeta, tanggal 23-24 Maret. Dari 27 tentara yang terluka, 10 masih di rumah sakit.
Beeld Newspaper melaporkan, Rabu, pesawat tempur Gripen, Oryx dan helikopter Rooivalk, dan tiga operator angkutan Rusia telah terbang ke Entebbe di Uganda, dan Republik Demokratik Kongo (DRC).
Surat kabar itu melaporkan tentara Afrika Selatan sedang dikerahkan ke Gemena di DRC, 180 km dari ibukota CAR Bangui.
The Times cabang DRC melaporkan klaim serupa di halaman
depan. Namun, pada halaman dalam, wartawan di CAR mengatakan sumber militer yang
menyatakan ada pasukan Afrika Selatan berkumpul di Uganda dan DRC "tidak
kredibel".
Sumber lain mengatakan kepada wartawan, sekarang tinggal 15 tentara Afrika Selatan di pangkalan militer di bandara Bangui, dan akan berkurang menjadi beberapa petugas penghubung saja dalam beberapa hari.
Mengomentari laporan di The Times bahwa tentara Afrika Selatan akan dikirim ke DRC, Mabanga mengatakan ini sejalan dengan resolusi PBB untuk pasukan yang melakukan intervensi di sana, menyusul memburuknya situasi keamanan di bagian timur DRC.
”Sejumlah pertemuan diadakan terkait situasi keamanan di sana dan pemerintah Afrika Selatan telah berjanji memberikan kontribusi pasukan bulan Juli,” kata Mabanga.
SANDF akan menunggu arahan dari pemerintah, apakah akan menarik pasukannya dari CAR.
"Kami sedang menunggu instruksi dari panglima tertinggi dan pemimpin Republik," katanya.
Sumber lain mengatakan kepada wartawan, sekarang tinggal 15 tentara Afrika Selatan di pangkalan militer di bandara Bangui, dan akan berkurang menjadi beberapa petugas penghubung saja dalam beberapa hari.
Mengomentari laporan di The Times bahwa tentara Afrika Selatan akan dikirim ke DRC, Mabanga mengatakan ini sejalan dengan resolusi PBB untuk pasukan yang melakukan intervensi di sana, menyusul memburuknya situasi keamanan di bagian timur DRC.
”Sejumlah pertemuan diadakan terkait situasi keamanan di sana dan pemerintah Afrika Selatan telah berjanji memberikan kontribusi pasukan bulan Juli,” kata Mabanga.
SANDF akan menunggu arahan dari pemerintah, apakah akan menarik pasukannya dari CAR.
"Kami sedang menunggu instruksi dari panglima tertinggi dan pemimpin Republik," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar