Rabu, 24 April 2013

MANTAN PANGLIMA TNI: POLISI HARUSNYA TIDAK GUNAKAN SENJATA




(PERANG DUNIA XXX) --- Jakarta// Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengatakan polisi bertugas seharusnya tidak menggunakan senjata, Rabu (24/4), Jakarta Selatan.

“Sejak reformasi, polisi adalah sipil dan TNI adalah militer. TNI harus dengan senjata, sedangkan polisi bertugas seharusnya tidak dengan senjata,” kata Endriartono dalam acara diskusi publik bertema: Hubungan Sipil-Militer 15 Tahun Reformasi di Tebet.

Kepada wartawan Mi’raj News Agency (MINA) Panglima TNI di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati itu mengatakan bahwa banyak pelaku terduga teroris yang mati ditembak.

“Seharusnya ditangkap hidup-hidup untuk menangkap yang lainnya,” katanya.

Menurut pria kelahiran Purworejo Jawa Tengah itu, polisi sudah dikuatkan oleh hukum, jadi tidak memerlukan senjata dalam bertugas di jalanan. Senjata bagi polisi hanya diperuntukkan untuk membela diri.

Seiring reformasi, militer meninggalkan DPR yang berarti meninggalkan politik. Pemerintahan negara beralih di kuasai oleh sipil melalui demokrasi.

Salim Said, profesor dan pengamat militer mengatakan diskusi yang diadakan oleh Institut Peradaban  tersebut dilatari oleh kasus penyerbuan Lapas Cebongan di Sleman yang melibatkan oknum militer Kopassus.

Endriartono mengatakan bahwa kasus Cebongan  dan penyerangan kantor polres Oku menunjukkan TNI adalah pihak yang cepat tersinggung.

“Ini terjadi karena TNI merasa di marjinalisasikan,” kata Endriartono.

Menurut mantan Komandan Paspampres di era Presiden Soeharto itu, sifat cepat tersinggungnya militer disebabkan kebijakan pemerintah sipil yang merugikan militer. TNI dituntut melepaskan semua bisnisnya, tapi APBN tidak juga memberikan anggaran yang mencukupi.

“Sekian puluh tahun prajurit TNI terlantar ekonominya, tidak pernah diberikan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) dan hak-haknya sebagai garda terdepan pembela negara,” tambahnya.

Sementara Salim mengatakan ada keresahan di lembaga kemiliteran tentang pemerintahan sipil yang sedang dipraktekkan sekarang ini.

“Saya merasakan sikap kritis militer terhadap sipil di lembaga, suatu tanda tentara mulai resah dengan kinerja pemerintahan sipil,” kata Salim yang merupakan mantan Dubes RI untuk Republik Ceko.

(Berita liputan dan wawancara dengan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar