(PERANG DUNIA XXX) --- DAMASKUS// Pemimpin oposisi Suriah menyatakan, bantuan makanan dan obat-obatan yang diberikan Amerika Serikat tidak akan membantu mereka untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad. Pihak oposisi menegaskan yang paling mereka perlukan saat ini adalah bantuan persenjataan.
“Kami tidak ingin makanan dan perban. Kami akan berjuang hingga mati, yang kami butuhkan saat ini adalah senjata,” ujar pemimpin militer oposisi Suriah, Jenderal Salim Idris, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (2/3/2013).
Menteri Luar Negeri AS John Kerry (Source: AP) |
Idris menambahkan keengganan AS untuk memberikan pihak oposisi bantuan persenjataan menghambat penyelesaian konflik di Suriah. Saat ini konflik Suriah sudah berjalan selama 2 tahun dan menimbulkan sekitar 70 ribu korban jiwa.
Bantuan dari AS itu sendiri diumumkan oleh Menteri Luar Negeri John Kerry dalam pertemuan di Roma, Italia Kamis (28/2/2013) lusa. Pertemuan di Roma itu sempat ingin diboikot pihak oposisi Suriah sebagai tekanan kepada pihak barat untuk segera memberikan mereka bantuan senjata.
Oposisi Suriah kemudian membatalkan rencana boikot itu setelah mendapatkan bujukan dari Prancis dan Inggris.
Oposisi berjuang dari pembantaian (Source: pamburumasa.blogspot.com) |
“Kami saat ini membutuhkan rudal anti-tank dan anti-pesawat untuk mencegah pasukan pemerintah membantai warganya sendiri. Dunia tahu warga Suriah sedang dibantai namun mereka diam saja,” pungkas pejuang oposisi Suriah bernama Idris.
AS dan negara-negara barat lainnya menolak untuk memberikan bantuan senjata kepada pihak oposisi karena takut senjata itu jatuh ke tangan kelompok ekstremis. AS mengatakan ada beberapa faksi oposisi di Suriah yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar