Sumber: MINA
(PERANG DUNIA XXX) --- Kolombo// Pihak Muslim telah menulis
surat kepada Presiden Mahinda Rajapaksa, tentang meningkatnya
kekhawatiran mereka mengenai insiden baru-baru ini, yakni Komunitas
Muslim yang menjadi sasaran Budhis ekstrim di negara kepulauan itu, Kamis (21/3) seperti dilaporkan Kantor berita Xinhua yang di pantau Mi’raj News Agency (MINA).
Muslim yang menjadi sasaran kelompok Bhuddis Ekstrim di Sri Lanka
menyatakan, bahwa umat Islam dilarang mengenakan jilbab dan abhaya,
jenggot dan thobe, lebih khusus lagi tidak boleh mengenakan nikab.
Anggota Muslim di parlemen Sri Lanka telah mengecam kampanye
kebencian yang menyerukan keluhan mereka terhadap muslim dan mendesak
Presiden Rajapaksa untuk melakukan intervensi.
"Aksi mereka juga mempengaruhi semua bisnis, bukan hanya Muslim dan
mengakibatkan ancaman bagi pemeliharaan hukum dan ketertiban yang
berdampak kepada semua masyarakat. Kelompok-kelompok ini telah
menggunakan media tradisional, media sosial, pertemuan-pertemuan publik,
poster, leaflet, dan sirkulasi rumor serta menghina umat Islam untuk
menanamkan rasa ketakutan dan kebencian di kalangan umat Islam Sinhala,"
kata surat yang ditandatangani oleh Presiden Dewan Muslim NM Ameen.
Surat itu mengatakan rumor yang beredar tentang kelompok Muslim
bersenjata beroperasi di timur. Dewan Muslim mengatakan, jika ada
kelompok-kelompok seperti mereka harus ditangkap dan ditangani dengan
segera melalui proses hukum.
Dewan Muslim telah mendesak Presiden untuk mengambil tindakan tegas
dengan publik dan mengutuk aksi kebencian dari para ekstremis Buddha.
Dalam surat itu juga, Dewan Muslim mengatakan, komunitas Muslim
baru-baru ini menjadi sasaran kelompok Buddhis ekstrim dalam serangan
kebencian dan pelecehan atas dasar keyakinan agama dan praktek-praktek
budaya dan asumsi yang keliru mengenai peningkatan jumlah
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar