Kamis, 21 Maret 2013

5 JUTA DOLAR UNTUK TANGKAP 2 WARGA AS ANGGOTA AL-SHABAAB



 

(PERANG DUNIA XXX) --- Paris// Agence France-Presse (AFP) memberitakan Kamis (21/3) dalam situsnya bahwaAmerika Serikat (AS) menawarkan hadiah, masing-masing  $ 5 juta untuk penangkapan dua warga Amerika yang diduga bergabung dengan pejuang Islam Al-Shabaab di Somalia, Modern Ghana melaporkan.

Departemen Luar Negeri AS dalam program “Justice” (Keadilan) merilis dua nama DPO, yaitu Omar Hamami dan Jehad Mostafa, dibawah namanya diberi tulisan hadiah $ 5 juta. Mereka diduga terkait dengan kelompok Al-Qaeda Al-Shabaab di Somalia.

Hamami (28 tahun), seorang mantan warga Alabama, pindah ke Somalia tahun 2006 dan mulai bekerja merekrut anggota Al-Shabaab muda melalui lagu rap dan video bahasa Inggris, kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. Hamami juga dikenal sebagai “Rapper Jihad”.

Tahun 2009 Hamami didakwah oleh pengadilan distrik Alabama karena memberikan dukungan kepada organisasi yang diduga teroris oleh AS. Dua tahun kemudian ia dimasukkan dalam daftar hitam. Semua asetnya dibekukan oleh Departemen Keuangan AS.

Adapun Mostafa masuk daftar teroris paling dicari FBI, dan didakwa pada tahun 2009 di sebuah pengadilan distrik California karena memberikan dukungan material kepada Al-Shabaab.

Tanggal kelahirannya tidak diketahui, tetapi ia mengatakan lahir antara 1981 dan 1986.

Sejak didirikan tahun 1984, Justice Program telah membayar hadiah lebih dari $ 125 juta untuk 80 orang atas informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang yang dituduh sebagai teroris oleh AS.


Omar Hamami seru jihad dalam khilafah

Hamami yang lebih dikenal sebagai Abu Mansoor al-Amriki.

Hamami  menjabat  komandan militer di bawah Mostafa, seorang mantan penduduk San Diego, California, yang pergi ke Somalia tahun 2005. Ia memberikan dukungan media dan memimpin para pejuang asing dalam Al-Shabaab.

Maret 2011, sumber pemerintah Somalia melaporkan Hammami telah tewas dalam pertempuran di Mogadishu. Namun Menteri Pertahanan Somalia Abdihakim Mohamoud Haji-Faqi mengatakan kepada Associated Press bahwa Somalia tidak memiliki mayatnya dan laporan intelijen belum dikonfirmasi.

Namun The Long War Journal melaporkan bahwa Hammami tidak terbunuh, karena ia telah merilis rekaman video Al-Amriki. Hammami merilis sebuah lagu Anasheed, mengejek klaim kematiannya.

Juli 2011, Sunatimes melaporkan Hammami mungkin tewas dalam serangan drone Predator di Jubba, Somalia. Namun ia kembali tampil dalam sebuah video, Maret 2012, mengklaim bahwa hidupnya mungkin dalam bahaya dari Al-Shabaab, karena  sengketa interpretasi hukum Syariah.

Namun Al-Shabaab menyangkal hal itu. Al-Shabaab mengatakan bahwa mereka terkejut dengan video itu dan  Al-Amriki "masih menikmati semua hak persaudaraan”.
Kelompok ini menambahkan bahwa pihaknya sedang memverifikasi "keaslian serta motivasi di balik video" dan melakukan penyelidikan formal.

Pada 25 Mei 2012, Hammami diposting secara online dalam kuliah audio. Dalam ceramah 45 menit, ia mengkritik organisasi jihad yang hanya fokus ke lokal. Ia menyerukan semua Muslim untuk bersatu dalam "jihad seluruh umat'" (negara-negara Muslim) di bawah bendera kekhalifahan.

November 2012, FBI menempatkan Hammami dalam daftar "Most Wanted Teroris".

Tanggal 17 Desember 2012, Al-Shabaab menulis pesan di Twitter publik memvonis Hammami hanya "mengejar narsis ketenaran" dalam videonya. Tweet tersebut menegaskan bahwa Al-Shabaab telah mencoba berunding dengannya secara pribadi, tetapi tidak berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar