(PERANG DUNIA XXX) --- Paris// Agence France-Presse (AFP) memberitakan
Kamis (21/3) dalam situsnya bahwaAmerika Serikat (AS) menawarkan hadiah,
masing-masing $ 5 juta untuk penangkapan
dua warga Amerika yang diduga bergabung dengan pejuang Islam Al-Shabaab di
Somalia, Modern Ghana melaporkan.
Departemen Luar Negeri AS dalam program “Justice” (Keadilan) merilis dua nama DPO, yaitu Omar Hamami dan Jehad Mostafa, dibawah namanya diberi tulisan hadiah $ 5 juta. Mereka diduga terkait dengan kelompok Al-Qaeda Al-Shabaab di Somalia.
Hamami (28 tahun), seorang mantan warga Alabama, pindah ke Somalia tahun 2006 dan mulai bekerja merekrut anggota Al-Shabaab muda melalui lagu rap dan video bahasa Inggris, kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. Hamami juga dikenal sebagai “Rapper Jihad”.
Tahun 2009 Hamami didakwah oleh pengadilan distrik Alabama karena memberikan dukungan kepada organisasi yang diduga teroris oleh AS. Dua tahun kemudian ia dimasukkan dalam daftar hitam. Semua asetnya dibekukan oleh Departemen Keuangan AS.
Adapun Mostafa
masuk daftar teroris paling dicari FBI, dan didakwa pada tahun 2009 di sebuah
pengadilan distrik California karena memberikan dukungan material kepada Al-Shabaab.
Tanggal kelahirannya tidak
diketahui, tetapi ia mengatakan
lahir antara 1981 dan 1986.
Sejak didirikan tahun
1984, Justice Program telah
membayar hadiah lebih dari $ 125
juta untuk 80 orang atas informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang yang dituduh sebagai teroris oleh AS.
Omar Hamami seru
jihad dalam khilafah
Hamami yang lebih
dikenal sebagai Abu Mansoor
al-Amriki.
Hamami menjabat komandan militer di bawah Mostafa, seorang mantan penduduk San Diego, California, yang pergi ke Somalia tahun 2005. Ia memberikan dukungan media dan memimpin para pejuang asing dalam Al-Shabaab.
Maret
2011, sumber pemerintah Somalia melaporkan Hammami telah tewas dalam pertempuran
di Mogadishu. Namun Menteri Pertahanan Somalia Abdihakim Mohamoud Haji-Faqi
mengatakan kepada Associated Press bahwa Somalia tidak memiliki mayatnya dan
laporan intelijen belum dikonfirmasi.
Namun The Long War Journal melaporkan bahwa Hammami tidak terbunuh, karena ia telah merilis rekaman video Al-Amriki. Hammami merilis sebuah lagu Anasheed, mengejek klaim kematiannya.
Juli 2011, Sunatimes melaporkan Hammami mungkin tewas dalam serangan drone Predator di Jubba, Somalia. Namun ia kembali tampil dalam sebuah video, Maret 2012, mengklaim bahwa hidupnya mungkin dalam bahaya dari Al-Shabaab, karena sengketa interpretasi hukum Syariah.
Namun Al-Shabaab menyangkal hal itu. Al-Shabaab mengatakan bahwa mereka terkejut dengan video itu dan Al-Amriki "masih menikmati semua hak persaudaraan”. Kelompok ini menambahkan bahwa pihaknya sedang memverifikasi "keaslian serta motivasi di balik video" dan melakukan penyelidikan formal.
Namun The Long War Journal melaporkan bahwa Hammami tidak terbunuh, karena ia telah merilis rekaman video Al-Amriki. Hammami merilis sebuah lagu Anasheed, mengejek klaim kematiannya.
Juli 2011, Sunatimes melaporkan Hammami mungkin tewas dalam serangan drone Predator di Jubba, Somalia. Namun ia kembali tampil dalam sebuah video, Maret 2012, mengklaim bahwa hidupnya mungkin dalam bahaya dari Al-Shabaab, karena sengketa interpretasi hukum Syariah.
Namun Al-Shabaab menyangkal hal itu. Al-Shabaab mengatakan bahwa mereka terkejut dengan video itu dan Al-Amriki "masih menikmati semua hak persaudaraan”. Kelompok ini menambahkan bahwa pihaknya sedang memverifikasi "keaslian serta motivasi di balik video" dan melakukan penyelidikan formal.
Pada 25 Mei 2012,
Hammami diposting secara online dalam kuliah audio. Dalam ceramah 45 menit, ia mengkritik
organisasi jihad yang hanya fokus ke lokal. Ia menyerukan semua Muslim untuk
bersatu dalam "jihad seluruh umat'" (negara-negara Muslim) di bawah
bendera kekhalifahan.
November 2012, FBI menempatkan Hammami dalam daftar "Most Wanted Teroris".
Tanggal 17 Desember 2012, Al-Shabaab menulis pesan di Twitter publik memvonis Hammami hanya "mengejar narsis ketenaran" dalam videonya. Tweet tersebut menegaskan bahwa Al-Shabaab telah mencoba berunding dengannya secara pribadi, tetapi tidak berhasil.
November 2012, FBI menempatkan Hammami dalam daftar "Most Wanted Teroris".
Tanggal 17 Desember 2012, Al-Shabaab menulis pesan di Twitter publik memvonis Hammami hanya "mengejar narsis ketenaran" dalam videonya. Tweet tersebut menegaskan bahwa Al-Shabaab telah mencoba berunding dengannya secara pribadi, tetapi tidak berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar