Minggu, 10 Februari 2013

KERUSUHAN TUNISIA, TEWASKAN SATU LUKAI 59 DAN 375 DITANGKAP



Tunisians shout slogans during a demonstration outside the interior ministry to protest against the assassination of opposition leader Chokri Belaid, February 7, 2013.

(PERANG DUNIA XXX) --- Tunis// Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan setidaknya satu orang Tunisia telah tewas, 59 orang lainnya luka-luka dan 375 orang ditangkap dalam kerusuhan yang dipicu oleh pembunuhan pemimpin oposisi sayap kiri Shokri Belaid, Sabtu (9/2), Press TV melaporkan.

 

Tunisia jatuh ke dalam kekacauan politik setelah Belaid, pemimpin Partai Demokrat Patriot, ditembak di luar rumahnya di ibukota Tunis 6 Februari lalu. Laporan menyebutkan, Belaid ditembak oleh sejumlah orang yang mengendarai sepeda motor saat ia sedang menuju tempat kerjanya.

Pembunuhan Belaid itu memicu demonstrasi kekerasan di negara Afrika Utara itu, markas partai berkuasa Ennahda diserang di lebih dari 12 kota.

Kelompok-kelompok oposisi telah menuduh Ennahda berada di balik pembunuhan itu. Namun, pemimpin partai Ennahda Rashid al-Ghannushi mengutuk tindakan tersebut dan menolak tuduhan.

Setelah ledakan kemarahan publik atas pembunuhan itu, Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali mengatakan dalam pidatonya di televisi Rabu (6/2) bahwa ia akan membubarkan kabinet dan membentuk pemerintahan teknokrat baru.
Kantor berita Tunis Afrique Presse (TAP) melaporkan, demonstrasi besar-besaran terjadi pada saat pemakaman Belaid Jumat (8/2) di sekitar pusat kota Tunis dan El-Jellaz.

Beberapa demonstran yang diduga melakukan aksi penjarahan dan pengrusakan fasilitas umum ditangkap pihak keamanan. Mereka ditangkap setelah terekam melalui kamera video kepolisian. 

Namun,  pemimpin parlemen  Ennahda Sahbi Atig mengatakan bahwa keputusan perdana menteri itu ditolak oleh anggota parlemen.

"Kepala pemerintah mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan koalisi (berkuasa) gerakan Ennahda," kata Atig.

Pengamat politik percaya bahwa pembunuhan itu dilakukan untuk mendiskreditkan gerakan Islam Tunisia dan untuk mencegah perumusan konstitusi negara sesuai dengan hukum Islam.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas perbuatan itu. Ennahda, partai berkuasa di Tunisia menyebutkan, tidak mempunyai keterkaitan dan tidak terlibat apa pun apa pun dengan kematian Belaid.

Januari 2011, diktator negara yang didukung oleh Barat, Zine El Abidine Ben Ali, melarikan diri ke Arab Saudi, setelah berminggu-minggu terjadi protes berdarah atas korupsi, pengangguran, dan harga pangan yang tinggi.

Pemerintah Tunisia pertama yang dipilih secara bebas dilantik pada Desember 2011, setahun setelah dimulainya pemberontakan rakyat yang mengakhiri kekuasaan 23 tahun otoriter Ben Ali.
(ABU DZAKIR).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar