(PERANG DUNIA XXX) --- J Menyikapi uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sangat prihatin, di Jakarta, Selasa (12/2).
“Pemerintah Indonesia sangat
prihatin bahwa Republik Demokratik Rakyat Korea memilih tetap melakukan uji
coba nuklir, “ kata Marty dalam pernyataan persnya.
Korut mengaku telah melakukan
ujicoba nuklir yang ketiga, Selasa. Ujicoba yang dilakukan di bawah tanah itu disebut-sebut menggunakan bom yang lebih kecil dan ringan, namun
lebih dahsyat ketimbang uji nuklir tahun 2006 dan 2009. Uji nuklir Korut juga
memicu gempa bumi berkekuatan 4,9 skala richter menurut laporan USGS.
Meskipun terdapat himbauan dari berbagai pihak untuk tidak
melakukan uji coba tersebut dan adanya kewajiban untuk mematuhi
resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1718 (2006), 1874 (2009) dan 2087
(2013), namun
Korut tetap melakukan uji coba yang
kemudian mendapat kecaman dari berbagai negara dunia dan juga Dewan Keamanan
PBB.
“Tindakan yang patut dikecam tersebut, yang beresiko
semakin memperluas penyebaran senjata pemusnah massal dan berpotensi
menciptakan ketidakstabilan di kawasan, adalah hal yang tidak dapat diterima,” kata Marty.
Menurut Marty, pada tahapan yang kritis ini, sangat penting bagi semua pihak
untuk menahan diri dari berbagai aktivitas yang berdampak buruk terhadap
perdamaian dan stabilitas.
“Sangat penting saat ini untuk mengedepankan diplomasi dan
dialog dalam upaya memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Indonesia menyerukan segera dimulainya kembali Six Party Talks dan digunakannya
berbagai mekanisme dialog atau konsultasi
lainnya termasuk ASEAN Regional Forum (ARF),” tambah Marty
dalam pernyataannya.
Terutama yang paling resah dari tindakan Korut adalah
negara tetangganya, Korea Selatan
yang kebetulan bulan ini menjabat sebagai ketua sidang Dewan Keamanan (DK) PBB.
Misi Korsel di
PBB langsung memerintahkan digelarnya rapat darurat 15 negara anggota DK PBB
pada Selasa pagi waktu setempat atau malam waktu Indonesia.
Salah seorang diplomat negara barat yang enggan disebutkan namanya
berharap DK PBB secara mufakat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk ujicoba
nuklir Korut dan langkah-langkah lainnya.
“Amerika
Serikat, Korsel dan negara-negara Eropa ingin diterapkannya kembali sanksi baru
bagi Korut karena melanggar resolusi PBB,” kata sumber tersebut. (ABU DZAKIR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar