Kabul, 21 Shafar 1434/2 Januari 2013 (PERANG DUNIA XXX) - Seorang panglima perang mujahidin
Afghanistan, Gulbuddi Hekmatyar telah mengeluarkan serangan pedas pada Pangeran
Harry yang digambarkan sebagai 'serigala'
yang hanya tertarik untuk membunuh rakyat Afghanistan yang tidak bersalah sementara
ia mabuk, Khaama Press melaporkan, Rabu.
Salah satu pria yang paling dicari di dunia itu telah memprediksi bahwa Afghanistan akan runtuh ke dalam pembunuhan perang saudara setelah pasukan NATO mundur pada akhir 2014 dan menyatakan tekadnya untuk membunuh tentara Inggris lebih banyak "sehingga mereka tidak pernah bisa membuat kesalahan dengan datang lagi ke daerah ini”.
Komentar panglima perang Taliban itu muncul dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Telegraph dari bawah gunung, diyakini dekat dengan perbatasan Afghanistan / Pakistan. Berbicara ke kamera, Hekmatyar menjawab pertanyaan yang dikirimkan kepadanya melalui kurir.
Sebagaimana yang dikutip Telegraph, mantan Perdana Menteri Afghanistan
(1993-1994) itu mengatakan, "Pangeran Inggris ingin memburu mujahidin (pejuang)
dengan roket helikopter tanpa rasa malu apapun. Tapi dia tidak memahami perburuan
singa dan elang Afghanistan tidak mudah.
Serigala tidak bisa berburu singa. "
Pangeran Harry saat ini dalam perpanjangan masa tugas keduanya selama empat bulan di Afghanistan sebagai co-pilot tempur.
Panglima perang yang juga pendiri dan pemimpin Hezb-i Islami (Partai Islam) itu mengatakan, "Pangeran menyadari bahwa dirinya adalah salah satu yang akan diburu dan dia sedang mencari lubang untuk menyembunyikan diri."
Pangeran Harry saat ini dalam perpanjangan masa tugas keduanya selama empat bulan di Afghanistan sebagai co-pilot tempur.
Panglima perang yang juga pendiri dan pemimpin Hezb-i Islami (Partai Islam) itu mengatakan, "Pangeran menyadari bahwa dirinya adalah salah satu yang akan diburu dan dia sedang mencari lubang untuk menyembunyikan diri."
Hekmatyar mengungkapkan partainya siap bertarung di
pemilihan presiden 2014 yang akan mendahului akhir penarikan pasukan Inggris
dan Amerika dari Afghanistan.
Dia juga bersikeras pada “transisi damai” dari pemerintah
Afghanistan untuk mewujudkan pemerintahan baru berdasarkan “pemilihan umum yang
bebas dan adil”.(Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar