Rabu, 02 Januari 2013

DRONE AS KEMBALI BUNUH DUA WARGA AFGHANISTAN



Jakarta, 20 Shafar 1434/2 Januari 2013 (PERANG DUNIA XXX) - Pesawat tanpa awak (drone)  Amerika Serikat (AS) kembali melakukan pembunuhan terhadap dua warga Afghanistan di provinsi Kunduz, Afghanistan Utara, Press TV melaporkan Selasa.


Menurut statistik yang diterbitkan oleh icasualties.org pada hari sebelumnya, 398 tentara asing tewas di Afghanistan tahun 2012, dibandingkan dengan 2001 ketika jumlah korban jiwa bagi pasukan asing hanya 12 orang.

Amerika Serikat dan Inggris menanggung sebagian besar beban dari serangan Taliban pada tahun 2012. Sebanyak 309 tentara AS dan 44 tentara Inggris tewas, termasuk 45 tentara dari negara-negara anggota NATO lainnya.

Pasukan Afghanistan juga menderita sejumlah besar korban sejak invasi pimpinan negara sejak tahun 2001.

"Kami kehilangan sekitar seribu dan lima puluh tentara pahlawan kami pada tahun 2012, tapi seperti kebanyakan tentara lain di seluruh dunia, kita tidak dapat menentukan berapa banyak pasukan Afghanistan telah terluka pada tahun 2012," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Zahir Azimi.

Washington mengklaim target serangan pesawat tak berawak adalah al-Qaeda, namun para pejabat setempat dan saksi menyatakan bahwa warga sipil telah menjadi korban utama dari serangan selama beberapa tahun terakhir.

Amerika Serikat juga melakukan pembunuhan yang ditargetkan melalui serangan drone di Yaman, Pakistan, dan Somalia.

Jum’at (28/12) bulan lalu, The Nation Pakistan melaporkan serangan drone AS di Waziristan Utara, Pakistan telah menewaskan lima orang warga dan melukai beberapa lainnya.

Sehari setelahnya (29/12), giliran tiga warga Yaman Selatan tewas terkena serangan drone AS yang keempat dalam satu minggu terakhir, News.com.au melaporkan. Salah satunya diduga adalah pemimpin senior operasional Al-Qaidah bernama Saleh Mohammed al-Ameri.

Dua hari setelahnya, pihak Al-Qaidah Yaman menyiarkan akan memberi hadiah 3 kg emas senilai US$ 160.000 kepada orang berhasil membunuh Duta Besar AS di Sanaa, ibukota Yaman. Juga hadiah US$ 23.000 untuk setiap pembunuhan terhadap tentara Amerika.

Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror. Serangan yang berhasil menumbangkan Taliban dari kekuasaan, tapi ketidakamanan terus meningkat di seluruh negeri, meskipun telah ditempatkan 100.000 pasukan pimpinan Amerika. (Abu Dzakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar