Depok, Jawa Barat, 5 Safar 1434/17 Desember 2012 (PERANG DUNIA XXX) – Ulama
dan pengurus Pendidikan Kader Ulama Pesantren Gontor Darussalam, Dr. Amal
Fathullah Zarkasyi mengatakan perjuangan pesantren adalah untuk diakui, Senin
dalam acara Simposium Nasional Pesantren Se-Indonesia di Golf Hotel Sawangan,
Depok.
Di depan 260 lebih perwakilan pesantren seluruh Indonesia,
Cak Amal (panggilan akrab Dr. Amal Fathullah) mengatakan, “Perjuangan kita saat
ini adalah bagaimana kita (pesantren) dengan system sendiri tapi diakui dan
mendapat bantuan.”
Putra keempat KH. Imam Zarkasyi itu menegaskan lebih lanjut,
“Perjuangan kita adalah untuk diakui dengan tidak memakai kurikulum Depag,
tidak memakai kurikulum Diknas, tapi kurikulum sendiri.”
Cak Amal menyatakan ketidaksepakatannya tentang
Undang-Undang Pesantren yang dianggapnya akan mengatur pesantren dalam segala
hal.
“Undang-undang yang mengatur pesantren pada kenyataannya
akan mengikat dunia pesantren dan diatur sedetail-detailnya. Kita berhak
membuat kurikulum sendiri, mengevaluasi sendiri dan mengeluarkan ijazah sendiri,”
tegasnya.
Senada dengan Cak Amal, Dr. Husnan Bey Fananie juga
menyatakan penolakannya, “Kenapa harus dibuat undang-undang, seakan-akan
pesantren adalah masyarakat yang terpinggirkan.”
Politisi Partai Persatuan Pembangunan yang sekaligus Anggota
DPR RI itu menegaskan pesantren tidak membutuhkan undang-undang, tapi Indonesia
yang membutuhkan pesantren. (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar