Damaskus (PERANG DUNIA XXX) Dikabarkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sudah melarikan diri dari Damaskus, dan mempersiapkan diri berperang sampai peluru terakhir, dan akan menggunakan senjata pamungkas melawan para pejuang Suriah, ungkap The Sunday Times, Minggu.
Mungkin Bashar al-Assad akan mengikuti jejak Kolonel Muammar Gadafi, dan akan berperang dengan segala kekuatan militer yang dimiliki. Bashar al-Assad telah menggunakan senjata pemusnah massa, yaitu senjata balistik berupa Scud, yang sangat mengerikan menghadapi pejuang Suriah (FSA), yang sekarang sudah mendekati ibukota Suriah, Damaskus. Tidak ada pilihan lain, kecuali Bashar akan mempersiapkan "skenario terburuk," kata sumber Rusia yang berbicara kepada surat kabar The Sunday Time.
Menurut The Sunday Time Bashar al-Assad bersama isteri dan anak-anaknya sudah meninggalkan ibukota Damaskus ke kota Qardaha, yang menjadi tempat kelahirannya dan leluhurnya. Bashar mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dari para pasukan yang sangat setia yaitu Brigade Khusus Alawiyyin.
Assad berencana "berjuang sampai peluru terakhirnya", ungkap sumber Rusia mengatakan kepada The Times. Menurut The Times itu mengatakan, pasukan yang terdiri pasukan khusus Brigade Alawiyyin, yang dipersenjatai rudal balistik dan senjata Scud, sudah mengelilingi Bahar al-Assad, dan akan melakukan apa saja guna melindungi Bashar al-Assad, seperti diungkap oleh sumber intelijen di Timur Tengah.
Mereka menambahkan Brigade Khusus yang terdiri pasukan yang sangat setia kepada Bashar al-Assad, dipersiapkan dengan sangat teliti oleh intelijen Rusia, Iran, Irak dan Hisbullah, yang akan melindungi Bashar, sampai kemungkinan skenario keluar dari negara Suriah dengan aman.
Pasukan elite Suriah itu, dilengkapi dengan senjata balistik yang beramunisi kimia. Menurut intelijen Timur Tengah, mencatat bahwa "Pasukan Assad disebarkan di sepanjang perbatasan Turki dan Jordania, serta sekarang langsung ditangani oleh Pasukan Elite Khusus untuk memantau daerah perbatasan," kata surat kabar itu
Langkah ini juga kemungkinan Bashar mencari langkah perlindungan yang aman keluar dari Suriah menuju laut Mediterania, yang akan menjadi jalan keluar dari Suriah. Namun, kemungkinan tidak tertutup akan terjadi banjir darah, dan segalanya akan dilakukan oleh pasukan khusus dari kelompok Alawiyyin, yang sangat setia kepada Bashar.
Assad kemungkinan akan melakukan pertempuran terakhir dengan menggunakan seluruh kemampuan militernya dan bahkan kemungkinan juga menggunakan senjata kimia, yang akan memusnahkan setiap nyawa di Suriah, dan ini benar-benar skenario yang paling buruk, dan pasti akan menimbulkan korban manusia dalam jumlah besar. Assad bisa "berjuang selama berbulan-bulan dengan bantuan ... penduduk lokal yang simpati kepadanya", ujar sumber intelijen Timur Tengah.
Sumber itu melaporkan telah bertemu dengan Assad beberapa kali sejak awal pemberontakan Suriah, yang meletus pada Maret 2011.
"Orang-orang Amerika tahu bahwa pasukan khusus Alawiyyin terlatih dan dilengkapi dengan senjata yang baik, dan mereka tidak punya pilihan selain melawan sampai peluru yang terakhir, sekalipun itu pahit," tegas The Times.
Setidaknya sudah 70.000 orang tewas dalam perang yang terjadi di seluruh negara itu sejak pecahnya gerakan anti-Rezim Bashar al-Assad, dan yang menjadi korban sebagian besar penduduk di di desa-desa Sunni, termasuk Tremesh, Rastan dan Houla - dan kota-kota lainnya di Suriah. af/hh
VOA-Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar