Selasa, 04 Desember 2012

SBY BARTER KONSENSI POLITIK DAN EKONOMI DENGAN GELAR KSATRIA



 

     Jakarta, 20 Muharram 1434/4 Desember 2012 (PERANG DUNIA XXX) – Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan mengungkapkan apa yang dilakukan Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyo adalah barter (pertukaran) konsensi politik dan ekonomi dengan gelar “Knight Grand Cross”  yang diberikan oleh Kerajaan Inggris.

     “Apa yang dilakukan SBY adalah suatu konsensi politik dan ekonomi,” katanya kepada wartawan Miraj News Agency (MINA) siang ini di Gedung Perubahan 2.0, Jakarta.
     Peristiwa Inggris memberi  gelar kehormatan kepada Budhiyono menurut Dani adalah kelaziman diplomasi, suatu hal yang biasa dilakukan negara-negara kolonial untuk kepentingannya.
     Penafsiran Dani diamini oleh La Ode Ida, Wakil Ketua DPD Sulawesi Tenggara, “Prediksi barter itu tidak salah juga, karena mereka (Inggris) punya kepentingan.”
     Pada kesempatan yang sama, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M. Massardi mengungkapkan ada beberapa tanda tangan perjanjian proyek migas yang dilakukan Presiden RI keenam itu beberapa jam setelah diberi gelar.
     Sebulan yang lalu, Selasa pagi 30 Oktober, sebelum bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Presiden mengatakan dalam konferensi persnya bahwa Indonesia dan Inggris fokus pengembangan kerjasama di lima bidang yang saling menguntungkan. Kelima bidang yang diprioritaskan itu adalah perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, serta demokrasi dan kerjasama antar-agama.
     Ustadz Umar Abdullah, nara sumber situs Media Massa Islam Indonesia juga menyimpulkan dalam sebuah diskusi tentang pemberian gelar Ksatria Salib kepada Presiden Soesilo, “Penghargaan tersebut tidak ada hubungannya dengan sebuah ideology atau agama. Ini semua urusan ekonomi. Inggris ingin mendapatkan banyak dari SBY. Menurut hukum kenegaraan di Indonesia, SBY tidak bisa menjabat lagi menjadi presiden, karena dia sudah menjabat dua kali. Negara-negara yang hendak mengambil keuntungan dari pemerintahan SBY tinggal memiliki dua tahun untuk mebodohi bangsa ini. Janji dan penghargaan dari Ratu Inggris itu semuanya gombal.” (Abu Dzakir)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar