Jakarta,
21 Muharram 1434/5 Desember 2012 (PERANG DUNIA XXX) – Wakil Ketua DPD propinsi Sulawesi
Tenggara La Ode Ida mengatakan Indonesia yang diyakininya memiliki alam terkaya
di dunia, saat ini diamati oleh dunia internasional karena sumber daya alam
Indonesia memiliki keuntungan yang sangat besar.
Selasa
siang, kepada peserta diskusi "Mengungkap Misteri Pemberian Gelar
SBY" di Kompleks Duta Merlin, lelaki kelahiran Tobea ini mengatakan,
"Indonesia saat ini sangat dipantau oleh dunia internasional, mereka
bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha."
Menurut
La Ode, Indonesia memiliki kekayaan alam terbesar di dunia. Contohnya Papua
yang sedikitnya memiliki 22 sumber daya alam yang siap langsung garap, belum
lagi yang lainnya.
"Papua
saja memiliki 22 yang bisa langsung garap," katanya.
Kemudian
dia mengambil contoh tambang nikel. Menurutnya, pengiriman satu kapal tanah
nikel yang masih mentah yang unsur nikelnya hanya 20 persen sudah mendapat keuntungan
15 milyar. Apa lagi 100 kali pengiriman.
"Namun
berapa upah buruh? Mereka (perusahaan asing) mengeksploitasi kekayaan Indonesia
sebesar-besarnya untuk mereka dan
sekecil-kecilnya untuk rakyat," sesal
pria kelahiran 1961 ini.
Pada
forum yang sama, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan
Batubara mengatakan, "Cadangan minyak dunia 77 persen dikuasai oleh BUMN
di negaranya masing-masing. Hanya di Indonesia yang bermasalah."
Kelemahan
Indonesia dalam mengolah sumber daya alam mineral dan migasnya diamini oleh dr.
Margarito Kamis, Pakar Hukum Tata Negara, "Migas adalah urusan pengusaha
yang menggunakan tangan penguasa."
"Masalah
ini baru bisa selesai dengan dua cara, yaitu kita harus memiliki pemimpin yang
cinta kepada bangsa. Kedua, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
pikirannya cinta kepada bangsa ini," tambah pria yang pernah menjadi sopir
angkot asal Ternate itu. (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar