Masyarakat Muslim setempat telah mengajukan izin untuk membangun sebuah masjid dan Islamic Center di Green Street, Doveton.
Rencananya, masjid ini akan dibangun di samping gereja, yang diperkirakan akan dimulai pembangunanya dalam beberapa minggu kedepan.
Tetapi rencana ini ditentang oleh orang-orang anti-Islam yang berargumen bahwa masjid ini akan menyebabkan kebisingan dan kemacetan serta akan digunakan untuk menyebarkan "kebencian."
"Pada inti doktrin (Islam) adalah ideologi politik yang bertujuan untuk mengontrol hidup setiap pengikutnya dan pada akhirnya masyarakat di sekitarnya dan seterusnya," kata anggota dewan Rosalie Crestani, dikutip The Age pada Kamis (20/12/2012).
"Ini bukan Afghanistan," kata seorang demonstran yang berteriak kepada para anggota dewan di kota itu pada saat pertemuan mereka pada Selasa lalu.
Demonstran lainnya membawa spanduk bertuliskan "We love the Muslims but do not accept the teachings of the Qur'an" (Kami cinta orang-orang Muslim tapi tidak menerima ajaran Al-Qur'an).
Para penentang Islam itu telah mengajukan tiga petisi untuk menentang pembangunan masjid.
Tetapi masyarakat Muslim yakin dewan kota akan menilai pengajuan rencana ini sesuai dengan pertimbangan perencanaan yang valid.
Pembangunan masjid di beberapa negara Barat telah menghadapi penentangan keras dari orang-orang anti-Islam, mereka khawatir dengan banyaknya masjid akan mempercepat perkembangan Islam dan mendominasi masyarakat mereka. (siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar