Hanin Mazaya
Randolph Linn (52), menerima kesepakatan pembelaan di mana ia mengaku bersalah atas semua tuduhan sehubungan dengan pembakaran di ruang sholat di Islamic Center Toledo pada 30 September lalu. Berdasarkan kesepakatan itu, Linn hanya akan menjalani masa hukuman 20 tahun penjara, bukan 40 tahun.
Linn menjelaskan kepada pengadilan bahwa ia mengalami "kegusaran" setelah menonton tayangan Fox News.
Ketika ditanya oleh hakim Zouhary apakah ia tahu setiap Muslim atau apa itu Islam, Linn berkata, "Tidak, aku hanya tahu apa yang aku dengar di Fox News dan apa yang aku dengar di radio."
"Muslim membunuh orang Amerika dan melakukan pemboman," ujar Linn kepada hakim. "Kebanyakan ummat Islam adalah 'teroris' dan tidak percaya Yesus Kristus".
Linn mengaku bahwa ia mengkonsumsi 45 bir dalam enam jam sebelum meninggalkan rumahnya di Indiana untuk membakar Masjid.
Setelah penangkapannya pada 2 Oktober, asisten Jaksa AS, Ava Dusten mengatakan bahwa Linn mengatakan kepada petugas : "Mereka (Muslim-red) akan membunuh kita jika mereka mendapat kesempatan".
Sebuah survei yang dirilis oleh Universitas Fairleigh Dickinson pada awal tahun ini menetapkan bahwa pemirsa Fox News sebenarnya kurang informasi dibanding warga Amerika yang tidak menonton berita sama sekali. Bahkan, setidaknya tujuh studi dalam beberapa tahun terakhir mengonfirmasikan bahwa pemirsa Fox News lebih cenderung menjadi salah informasi.
Linn hanya menyaksikan propaganda media kafir yang menyudutkan Islam, tetapi dia seperti menutup mata atas apa yang dilakukan oleh pemerintahnya terhadap negeri-negeri kaum Muslim di mana ribuan Muslim telah gugur dalam serangan pengecut brutal drone AS, belum lagi serangan lainnya disamping pelecehan terhadap Muslimah serta penghinaan terhadap Nabi Muhammad Salallahu alaihi wa sallam. Wallahu'alam (haninmazaya/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar