(PERANG DUNIA XXX) - Hakim Mesir menghentikan semua pekerjaannya tanpa batas
waktu setelah pendukung Presiden Muhammad Mursi melakukan aksi protes di luar
gedung Mahkama Agung Konstitusi di ibukota Kairo, Press TV melaporkan.
Hakim Negara Afrika Utara itu memutuskan pergi dalam aksi
pemogokan terbuka, Minggu, setelah ribuan pendukung Mursi, termasuk anggota
Ikhwanul Muslimin, berkumpul di luar pengadilan menentang setiap upaya untuk pembubaran
Majelis Konsituante.
Pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan, “Kami mendukung
keputusan Mursi.”
“Orang-orang memiliki kata akhir dalam konstitusi dan semua
harus menghormati hasil referendum yang akan dilaksanakan pada konstitusi,”
kata seorang pengunjuk rasa selama aksi.
Sebelumnya, pengadilan menunda keputusannya atas legalitas
Majelis Konstitusi setelah ribuan massa
menggelar unjuk rasa serupa yang mendukung Presiden Mursi di ibukota.
Pengadilan yang dijadwalkan memeriksa legalitas lembaga yang
bertugas menulis konstitusi serta Dewan Syura (majelis tinggi parlemen Mesir)
menunda pemeriksaan dan tidak mengumumkan kapan akan bekerja lagi.
Pengunjuk rasa mendukung deklarasi konstitusi Mursi dan
rancangan konstitusi serta menyerukan pembubaran Mahkamah Agung.
Dalam deklarasi konstitusi baru itu Mursi menjelaskan untuk
sementara semua hukum dan keputusan yang dikeluarkan Mursi adalah final dan tak
tertandingi.
Sabtu, Majelis Konstituante Ikhwanul yang didominasi Muslim
mempresentasikan draft akhir konstitusi
untuk Mursi setelah rancangan selesai pada Jum’at.
Presiden mengumumkan bahwa referendum konstitusi akan
diadakan 15 Desember.
Tanggal 22 November, Mursi menandatangani sebuah dekrit yang
kontroversial yang memungkinkan dia utnuk “mengeluakan keputusan atau hukum yang
bersifat final dan tidak tunduk pada banding.” Deklarasi ini juga melarang
pengadilan meninjau keputusan presiden.
Demonstran pro-Mursi menggelar aksi satu hari setelah ribuan oposisi
berkumpul di lapangan Tahrir Square memprotes keputusan presiden. Pihak oposisi
mengatakan piagam itu merongrong asas kebebasan.
Mesir meluncurkan revolusi melawan rezim Husni Mubarak pada
Januari 2011, mengakhiri dekade panjang kediktatoran pada Februari 2011. (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar