Jakarta, 27 Muharram 1434/11 Desember
2012 (PERANG DUNIA XXX) – Arab Saudi, Senin menegaskan kembali kutukannya terhadap akspansi
pemukiman pemerintah Israel di tanah Palestina yang diduduki. Yang terbaru
adalah rencana Israel membangun 3.000 unit rumah di Tepi Barat dan Yerusalem.
Kuwait News Agency (KUNA) melaporkan
dari Riyadh, kecaman yang dikeluarkan melalui Kabinet Saudi itu menyeru masyarakat
internasional untuk memantau rencana Israel membangun Blok E1 yang akan mengganggu proses perdamaian.
Seminggu belakangan ini Israel mendapat
gelombang kecaman internasional terkait rencana sepihaknya membangun pemukiman
untuk warga Yahudi. Tidak hanya Amerika dan Uni Eropa yang mengecam, Sekretaris
Jenderal PBB Ban Ki-moon telah mengecam.
Prancis, Inggris, Spanyol, Denmark,
Swedia dan Mesir telah memanggil Duta Besar mereka dari Israel sebagai protes
atas rencana negara Bintang Daud itu. Begitu pun dengan Jerman yang meminta
Israel menghentikan rencananya. Sedangkan Australia telah lama menentang proyek
itu.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent
Fabius beberapa hari lalu mengatakan rencana itu sebagai tindakan kolonialisme
baru. "Saya menolak semua keputusan pemerintah Israel agar Israel memulai
negosiasi," katanya.
Dunia Barat menganggap proyek itu akan
menutup Yerusalem Timur yang merupakan ibukota masa depan Palestina dengan Tepi
Barat. Dan mereka menganggap rencana itu bisa merusak upaya damai dengan
Palestina.
Israel mengesahkan dimulainya rencana
pembangunan E1 pada Jum'at (30/11) sebagai pembalasan atas upaya Presiden
Palestina Mahmud Abbas memperoleh peningkatan status Palestina di PBB.
Namun, meski ditekan dan dikecam oleh
PBB, Uni Eropa dan negara-negara dunia lainnya, pemerintah Israel tetap pada
rencananya untuk membangun 3.000 unit rumah baru.
"Israel akan terus memperjuangkan
kepentingan vitalnya meskipun harus menghadapi tekanan dari dunia
internasional," tegas Netanyahu seperti yang dilansir Jpost seminggu lalu
(4/12). (Abu Dzakir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar