Suriah diliputi kegelapan komunikasi pada Kamis (29/11/2012) ketika konektivitas internet berhenti di tengah hari. Jaringan telepon darat dan ponsel juga sangat terganggu.
Pemerintah Suriah mengatakan para "teroris" telah menyerang jalur Interet tetapi pihak oposisi dan kelompok hak asasi manusia menduga itu merupakan pekerjaan pemerintah.
Aktivis oposisi telah menggunakan internet secara ekstensif untuk melanjutkan perjuangan mereka dengan menerbitkan rekaman serangan udara dan gambar grafis dari korban sipil. Dengan tidak adanya pers yang bebas, mereka telah menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi selama pemberontakan dan berkomunikasi dengan jurnalis luar negeri.
Anonymous, afiliasi tak terikat kelompok hacking yang menentang sensor internet, mengatakan akan menghapus dari Internet semua aset-aset situs milik pemerintah Assad yang berada di luar Suriah, dimulai dengan kedutaan.
Sejak pukul 10:00 GMT pada Jumat, website untuk kedutaan Suriah di Belgia down tapi kedutaan di China - yang Anonim mengatakan akan ditargetkan pertama kali- masih beroperasi. Hampir semua Website kementrian pemerintah down meskipun hal ini juga bisa disebabkan oleh pemadaman tersebut.
Beberapa ahli jaringan mengatakan bahwa sangat tidak mungkin jalur-jalur internet tersebut telah disabotase oleh pasukan anti-Assad.
CloudFlare, sebuah perusahaan yang membantu mempercepat lalu lintas internet, mengatakan di blog-nya bahwa penyabot harus memutuskan secara bersamaan tiga kabel bawah laut ke kota pelabuhan Tartous dan juga kabel darat melalui Turki untuk memotong akses internet seluruh negeri itu.
"Itu tidak mungkin terjadi," kata CloudFlare.
Pemerintah Suriah telah dituduh memotong komunikasi dalam serangan sebelumnya pada daerah yang dikuasai pemberontak. Anonymous mengatakan pemerintah Assad telah secara fisik "menarik steker keluar dari dinding".
"Ketika kami menemukan di Mesir, di mana diktator (Hosni) Mubarak melakukan sesuatu yang mirip - ini bukan kerusakan yang dapat dengan mudah atau cepat diperbaiki," kata Anonymous menambahkan, mengacu ke pemadaman internet selama hari-hari awal pemberontakan di Mesir pada 2011.
Pejuang pembebasan Suriah telah merebut serangkaian pangkalan militer milik pemerintah bulan ini, memperlihatkan hilangnya kontrol Assad di wilayah utara dan timur dan pada hari Kamis pertempuran di pinggiran ibukota memblokir akses ke bandara internasional.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas sejak protes damai terhadap Rezim Bashar Al-Assad yang dimulai pada Maret 2011 berubah menjadi perang berdarah setelah penumpasan brutal pemerintah terhadap demonstran, menurut kelompok oposisi.
Organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, mengatakan pemotongan internet bisa merupakan sinyal bahwa Assad berusaha untuk menyembunyikan kebenaran dari apa yang terjadi di negara itu kepada dunia luar.
Pihak berwenang Suriah telah sangat membatasi media non-pemerintah dari bekerja di negara itu.
Kolektif hacker telah melancarkan serangan cyber pada Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA dan Badan Kejahatan Serius Terorganisir Inggris.
Awal bulan ini, Pemerintah Israel mengatakan ada lebih dari 44 juta upaya hacking hanya dalam beberapa hari selama serangan militer terhadap Gaza setelah Anonymous melancarkan kampanye serupa. (by/Reuters)
VOA-ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar