Protesters and activists in Tahrir Square in Cairo, Wednesday (Photo:Reuters)
Kairo, 16
Muharram 1434/29 November 2012 (PERANG DUNIA XXX) - Kementrian Dalam Negeri membangun
sebuah tembok baru di Omar Makram Street, antara Simon Bolivar Square dan
Masjid Omar Makram untuk mengurangi bentrokan antara demonstran dan polisi anti
huru hara.
ilustrasi |
“Tembok itu
dibangun dalam upaya menundukkan kekerasan yang ditujukan kepada polisi,” kata
Menteri Dalam Negeri Ahmed Gamaleddin dalam kunjungannya ke lokasi, Kamis,
bersama Perdana Menteri Hisham Qandil
Pendudukan Tahrir
Square terus berlanjut untuk hari keenam sehubungan dekrit Presiden Muhamad Mursi.
Ratusan pengunjuk rasa terus menduduki Tahrir Square. Mereka menuntut Presiden Mursi membatalkan dekritnya yang mereka klaim
sebagai perebutan kekuasaan yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Mereka juga menuntut pembubaran Majelis Konstituante
dan memulai dialog nasional dengan standar yang disepakati semua aliran
politik, juga meliputi pembersihan Kementerian Dalam Negeri.
Kamis pagi
relatif tenang. Terjadi kebuntuan antara demonstran dengan polisi keamanan di
Simon Bolivar yang berdekatan dengan Tahrir Square. Pengunjuk rasa terus
memblokir Tahrir Square.
Sejak keluarnya
dekrit Presiden, 22 November, bentrokan terus terjadi antara massa pro Ikhwanul
Muslimin dengan massa anti Muslim. Islam Fathi, anggota Ikhwanul Muslimin, 15
tahun, tewas dalam kekerasan di Damanhour, Delta Nil dan Fathi Ghareeb dari
Aliansi Sosialis Populer tewas karena terlalu banyak menghirup gas air mata di
Tahrir. Korban luka sudah mencapai 400 orang.
Untuk Jum’at, oposisi berencana menguasai Tahrir
Square. Sedangkan Ikhwanul Muslimin dan Partai Nur Salafi pro Mursi telah
mengumumkan akan ikut ambil bagian menggelar aksi dukungan pada Sabtu. (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar