(PERANG DUNIA XXX) --- Rabat// Warga Maroko menggelar aksi protes di jalan kota Rabat, Ahad (3/3) menuntut
pembebasan demonstran di Arab
Saudi, termasuk para perempuan, Press TV
melaporkan.
Demonstran Maroko turun ke jalan menyeru Riyadh agar membebaskan para tahanan politik yang ditahan selama protes anti-pemerintah.
Protes itu sebagai reaksi atas penangkapan terhadap lebih dari 300 orang oleh pasukan keamanan Saudi, termasuk 15 perempuan, selama protes anti-rezim di pusat kota Buraidah pada 1 Maret.
Demonstran Maroko turun ke jalan menyeru Riyadh agar membebaskan para tahanan politik yang ditahan selama protes anti-pemerintah.
Protes itu sebagai reaksi atas penangkapan terhadap lebih dari 300 orang oleh pasukan keamanan Saudi, termasuk 15 perempuan, selama protes anti-rezim di pusat kota Buraidah pada 1 Maret.
(Source: presstv.ir) |
Di hari yang sama, Amnesty International mengecam penangkapan pengunjuk rasa di Buraidah, Riyadh utara, yang menggelar demonstrasi damai untuk membebaskan lebih dari 50 wanita dan anak-anak yang ditahan setelah protes serupa sebelumnya 27 Februari.
Menurut sumber kantor berita resmi Arab Saudi (Saudi
Press Agency/SPA), kepolisian menangkap para pengunjuk rasa di Arab karena
menolak membubarkan diri. Mereka menggelar aksi di depan kantor Biro
Investigasi di Buraidah.
"Ini kucing dan tikus, permainan otoritas di Arab Saudi sedang berlangsung, secara sederhana ini keterlaluan," kata Philip Luther, direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Ini kucing dan tikus, permainan otoritas di Arab Saudi sedang berlangsung, secara sederhana ini keterlaluan," kata Philip Luther, direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Penangkapan demonstran Arab (Source: mujahidbayangan.blogspot.com) |
"Daripada menganiaya
demonstran yang damai, pemerintah Saudi harus mendengarkan
tuntutan mereka dan melepaskan semua yang ditahan semata-mata untuk melaksanakan hak asasi manusia," tambahnya.
Menurut pernyataan Amnesti, para pengunjuk rasa menggelar
aksinya untuk pelepasan lebih dari 50 perempuan dan anak-anak yang ditahan
setelah demonstrasi serupa lainnya dua hari sebelumnya (27/2).
Para perempuan ini menuntut pembebasan kerabat mereka yang
dipenjara tanpa tuduhan atau proses pengadilan. Beberapa perempuan yang
berunjuk rasa juga menyerukan pemecatan menteri dalam negeri yang mengatakan “kritik terhadap negara tidak ditoleransi”.
Aktivis Saudi mengatakan ada lebih 30.000
tahanan politik, mereka ditahan di
penjara-penjara seluruh Kerajaan.
Menurut aktivis, sebagian besar pemikir politik yang ditahan oleh pemerintah tanpa pengadilan atau tuduhan yang sah dan telah ditangkap karena hanya terlihat mencurigakan.
Menurut aktivis, sebagian besar pemikir politik yang ditahan oleh pemerintah tanpa pengadilan atau tuduhan yang sah dan telah ditangkap karena hanya terlihat mencurigakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar