(PERANG DUNIA XXX) --- Nairobi// Komisi Pemilihan Kenya mengumumkan
Sabtu pagi (9/3) di Nairobi, Wakil Perdana Menteri Uhuru Kenyatta menang dalam
pemilihan presiden negara itu dengan margin yang tipis, memenangkan 50,03%
suara.
Menurut
laporan CBC News, ada kemungkinan hasil itu akan menimbulkan kontroversi di
Kenya. Perdana Menteri Raila Odinga,
saingan utama Kenyatta, yang merasa dicurangi siap mengajukan gugatan hukum.
Kenyatta memerlukan
50% suara untuk menghindari putaran kedua dengan Odinga, tetapi ia memperoleh
target itu hanya dengan 4,099 juta suara
dari 12,3 juta.
Kenyatta VS Odinga |
Pemungutan
suara hari Senin lalu adalah yang pertama sejak pemilu Kenya 2007 memicu dua
bulan kekerasan antar etnis, setelah kemenangan yang diklaim oleh Presiden Mwai
Kibaki diperselisihkan. Lebih 1.100 orang tewas dalam serangan parang, anak
panah dan senjata api polisi.
Kemenangan
Kenyatta tahun ini bisa sangat mempengaruhi hubungan Kenya dengan Barat.
Kenyatta menghadapi dakwaan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan
perannya dalam kerusuhan Kenya 2007 pasca-pemilu. Wakilnya, William Ruto,
menghadapi tuduhan serupa.
AS dan
beberapa Negara Eropa telah memperingatkan "konsekuensi" jika putra
pendiri Kenya itu menang. Inggris yang memerintah Kenya sampai awal 1960-an,
telah mengatakan mereka hanya akan
memasang kontak penting dengan pemerintah Kenya jika Kenyatta adalah
presiden.
Kubu Odinga
telah menyatakan tantangan hukum. Pemilihan presiden hari Senin sebagian besar berjalan
damai, namun proses penghitungan telah terhalang oleh segudang masalah dan
kesalahan.
Pemenang
pemilu terungkap semalam - sekitar pukul 2:35 waktu setempat – tanpa diumumkan
sebelumnya. Sekitar tengah malam Komisi Pemilihan mengatakan akan resmi mengumumkan
pemenang Kenya, Sabtu.
Para
diplomat mengatakan mereka percaya Odinga tidak mungkin protes dengan cara yang
akan meningkatkan kekerasan, ia akan menghormati janjinya untuk menghormati
hasil pemilu dan mengajukan petisi pengadilan. Sejak Jumat pasukan keamanan
anti huru hara telah disiagakan di jalan-jalan kota yang diprediksi bisa memicu
aksi kekerasan.
Pendukung
perdana menteri turun ke jalan di tahun 2007 setelah Odinga mengatakan ia telah
dicurangi. Di Kibera, daerah kumuh Nairobi, basis terbesar dukungan Odinga,
meyakini hasil tahun ini pun dicurangi.
"Jika
Anda melihat cara penghitungan yang dilakukan ada kecurangan," kata Isiah
Omondi (27), sebagaimana yang dikutip CBC News. "Jika Uhuru menang dan
menang secara wajar, kita tidak punya masalah dengannya, dia bisa menjadi
presiden kita. Tapi tidak seperti ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar