Selasa, 12 Maret 2013

HASI AKAN KIRIM TIM KE-6 KE SURIAH



(PERANG DUNIA XXX) --- SOLO// Setelah hampir satu bulan menjalankan misi tugas kemanusiaan di Suriah, relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) tim ke-5 akhirnya kembali ke tanah air pada hari Rabu, 27 Februari 2013 dengan selamat.

“Alhamdulillah bahwa, teman-teman relawan Hilal Ahmar Society angkatan ke-5 sudah pulang tepatnya tanggal 27 Februari,” kata Ustadz Bambang Sukirno, Humas HASI saat memberikan konferensi pers kepada para awak media pada Rabu, (6/3/2013) di metting room HASI kompleks Masjid Muhajirin, Semanggi, Surakarta.

Tugas rombongan yang terdiri dari para dokter, perawat, penerjemah dan pembawa logistik tersebut tidaklah mudah. Sebab mereka membawa “beban” amanah dari umat Islam di Indonesia untuk diberikan kepada kaum muslimin di Suriah.

Saat ini kaum muslimin Sunni di Suriah sedang mengalami penderitaan yang luar biasa hebatnya, berupa ancaman kelaparan, ketakutan, bahkan kematian karena teror yang dilancarkan oleh rezim Syi’ah Nushairiyyah Bashar Al-Assad dan para tentaranya.

“Jadi alhamdulillah, Hilal Ahmar Society telah menunaikan amanah dari umat, untuk menyalurkan bantuan yang selama ini telah dipercayakan,” lanjut Ustadz Bambang yang juga ketua Tim ke-5 HASI.

Rombongan sebanyak lima orang yang terdiri dari Ustadz Bambang Sukirno atau Abu Zahra (Ketua Tim), ustadz Imtihan Asy Syafi’i (Penerjemah/Da’i), dr. Rosyid Ridlo Hasim (Dokter), Widodo (Perawat atau paramedis) dan Ir. Abu Lukman (Logistik) kemudian bertugas di sebuah rumah sakit didaerah Jabal Akrod, yang masuk Provinsi Latakia.

Perjalanan menuju rumah sakit yang bernama Masyfa Maydani Sala di daerah Ajbal Akrod itu juga tidaklah mudah. Sebab rombongan harus melewati sebuah hutan dengan cara berjalan kaki sambil memanggul bantuan berupa makanan, obat-obatan dan lain-lain untuk menghindari perhatian dari tentara Bashar Assad yang setiap saat bisa memberondong mereka dengan senjata beratnya yang berada di kanan kiri Jabal Akrod.

“Alhamdulilalh perjalanan lancar, pekerjaan lancar dan kita diterima oleh masyarakat Suriah di klinik Masyfa Maydani Salma Jabal Akrod,” tuturnya.

Rumah sakit Masyfa Maydani Salma yang berada di provinsi Jabal Akrod merupakan rumah sakit yang berada di garis terdepan dalam pertempuran antara para pejuang Suriah dengan tentara Bashar Assad. Jarak antara rumah sakit dengan front pertempuran-pun hanya berjarak satu sampai dua kilometer. Maka tidak mustahil jika rumah sakit ini menjadi penting bagi pejuang atau mujahidin Suriah.

“Jadi rumah sakit ini adalah rumah sakit yang paling berada di front terdepan. Yang setiap hari sarapannya roket, mortar dan lain-lain itu setiap hari. Biasanya intensif serangan itu hari jum’at. Jadi biasanya kalau sudah hari Jum’at, intensif serangan itu per-lima belas detik. Kadang-kadang mortar jatuh disebelah dinding rumah sakit dan kadang agak jauh sedikit,” kisahnya.

Meskipun basis pertempuran besar antara pejuang Suriah dengan tentara Bashar itu di wilayah Damaskus dan Aleppo, namun posisi provinsi Latakia ini menjadi penting karena di provinsi tersebut merupakan basis kediaman Bashar Assad dulu dilahirkan.

Tentu para pendukung Assad tak akan melepaskannya begitu saja kepada para pejuang, di sisi lain para pejuang juga tidak akan menyerah begitu saja karena didaerah tersebut masih ada sekitar 56 desa dengan jumlah penduduk sekitar 20.000 orang yang teridri dari kaum muslimin Sunni atau ahlu sunnah.

“Kenapa disini begitu sengit pertempurannya? Karena disini masih ada sekitar 56 desa dengan jumlah penduduk 20.000 orang. Jadi penduduk di Jabal Akrod itu masih ada sekitar 20.000 orang dari anak-anak, wanita dan orang tua. Tapi tentu, jangan dibayangkan penduduk disana itu seperti disini yaa, bisa wira wiri kesana kemari, disana mereka sembunyi karena setiap saat bisa terkena mortar, birmil atau roket tentara Bashar Assad,” imbuhnya.

Sedangkan di wilayah Jabal Tukman yang berseberangan dengan Jabal Akrod, penduduk yang mayoritas muslim Sunni masih ada sekitar 30.000 orang. Ustadz Bambang menegaskan bahwa relawan HASI dan juga rumah sakit disana hanya melayani para pejuang, namun adanya rumah sakit tersebut juga sangat penting sekali untuk masyarakat yang tidak ikut berperang dari kalangan wanita dan anak-anak, tapi ikut diserang oleh tentara Basar Assad dengan keji dan kejam.

“Jadi jangan diartikan bahwa rumah sakit ini rumah sakit kombatan, ndak, rumah sakit ini melayani semua. Termasuk yang paling banyak adalah penduduk. Maka dari barang bawaan yang kita bawa menurut pesanan dakter dan rumah sakit disini, paling banyak adalah susu untuk balita,” tambahnya.

Sementara itu, dari bantuan yang telah diserahkan kepada rumah sakit disana dan juga untuk kaum muslimin Sunni Suriah oleh relawan HASI banyak sekali macamnya.

“Kemudian alhamdulillah, Hilal Ahmar dari tim yang ke-5 ini sudah menyalurkan beberapa bantuan berupa genset, karena disana listrik mati, genset untuk operasional rumah sakit, kemudian solar untuk emergensi, sebuah mobil dobel kabin, untuk mobil klinik dan alhamdulillah ide ini ditanggapi bagus oleh dr. Romi dengan mengatakan, ini ide yang menakjubkan untuk kami,” ujarnya.

Setelah berkeliling didaerah sekitar Jabal Akrod, relawan HASI terkejut dengan adanya sebuah truk yang membagi-bagikan makanan berupa roti, dan sebagainya kepada rakyat Suriah. setelah bertanya kepada salah seorang yang membagikan tersebut, relawan HASI baru tahu kalau ternyata yang membagi-bagikan makanan tersebut adalah para pejuang atau mujahidin Suriah, jadi bukan rezim Syi’ah Nushairiyyah Bashar Assad.

Sedangkan roti yang dibagi-bagikan tersebut adalah buatan para pejuang Suriah sendiri dengan mengoptimalkan dua pabrik roti yang ada didaerah tersebut. hal ini dilakukan para pejuang Suriah karena memang sampai saat ini rakyat Suriah tidak mempunyai pekerjaan atau mata pencaharian tetap untuk mencukupi kehidupan mereka ataupun keluarga mereka.

Dengan realita seperti itu, HASI kedepannya akan memikirkan dan berusaha untuk mengupayakan bantuan pangan berupa gandum dan semisalnya guna mencukupi pasokan makanan rakyat Suriah dan mensuplai bahan untuk membuat roti di dua pabrik tersebut.

“Kami Hilal Ahmar Society kemarin bermusyawarah, insya Allah kita akan mencanangkan bantuan pangan atau gandum,” pungkasnya.

Tentunya hal tersebut tidak akan bisa terwujud tanpa bantuan dan uluran tangan dari kaum muslimin di Indonesia. Dan menurut Ustadz Bambang, tim ke-6 yang akan dibernagkatkan HASI untuk membawa bahan pangan tersebut direncanakan akan berangkat pada pertengahan Maret 2013. [Bekti]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar