Minggu, 10 Februari 2013

ULAMA SURIAH: SURIAH DAN ISRAEL KOLABORASI





(PERANG DUNIA XXX) --- Jakarta//Ulama Suriah Muhammad al-Khotib As-Sury mengatakan Suriah dan Israel adalah kolaborasi dua negara, Jakarta (10/2) dalam acara galang dana peduli Suriah.

“Balas tembak antara rezim Suriah dengan Israel hanya bualan belaka, mereka bersandiwara. Padahal Suriah dan Israel adalah kolaborasi,” kata al-Khatib.

Menurut ulama yang sudah puluhan tahun meninggalkan Suriah itu, penindasan yang terjadi di Suriah jauh berbeda dengan yang terjadi di negara-netgara lainnya seperti Tunisia, Mesir, Libya dan lainnya. Untuk Suriah, dunia terlihat diam.

“Kenapa dunia diam? Dilihad dari peta, Israel bertetangga dengan Suriah. Jika Suriah bebas, maka warga Suriah akan dengan mudah membumihanguskan Tel Aviv,” ungkap al-Khatib yang beralasan pihak oposisi mayoritas Muslim yang berpaham Sunni.

Serangan Tel Aviv terhadap Suriah baru-baru ini, menurut al-Khatib bukanlah bentuk bantuan Israel terhadap oposisi Suriah. Ia menekankan bahwa itu hanya langkah politik sandiwara.

“Pernahkan kalian mendengar rezim Suriah menyerang Tel Aviv?” tanya al-Khatib kepada peserta acara yang penuh menyesaki masjid.
Namun serangan Tel Aviv terhadap Suriah beberapa minggu yang lalu membuat Iran berpandangan sebaliknya. Serangan tersebut menunjukkan ada kerjasama antara oposisi Suriah dengan Barat.

“Serangan tak beralasan Israel memperjelas kebijakan Barat dan Zionis sebagai respon sesat pemerintah Suriah dan masyarakat dalam memulihkan perdamaian dan keamanan di Suriah,” kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, Mehr News Agency melaporkan Jumat (1/2).

Pernyataan Salehi senada dengan Duta Besar Iran untuk Beirut, Ghazanfar Roknabadi sehari sebelumnya.

Serangan terbaru oleh pesawat rezim pendudukan al-Quds (Israel) pada Suriah membuka topeng dari krisis Suriah. Membuktikan bahwa sejak awal tujuan utama dari perencanaan tindakan bersenjata dan krisis kemanusiaan di negara tersebut hanya untuk melayani kepentingan rezim Zionis," kata Roknabadi kepada media Libanon di Beirut, Kamis (31/1).

Namun serangan Israel terhadap Suriah bertentangan dengan berita kerjasama intelijen Suriah dengan Israel yang pernah diungkap oleh surat kabar Al Arabiyah pada awal Oktober tahun lalu.

Menurut laporan dari surat kabar asal Arab Saudi itu, intelijen Suriah menjalin kerja sama dengan Israel guna mengamankan wilayah perbatasan. Kerja sama itu diklaim sudah berjalan sejak awal mula demonstrasi besar terjadi di Suriah.

Al Arabiyah mendapat dokumen rahasia itu dari fraksi oposisi Suriah berupa laporan kerja sama Suriah dengan Israel. Dalam dokumen itu, Ketua Intelijen Angkatan Udara Suriah Sakr Mennoun meminta pejabat militer Israel untuk mengamankan wilayah Suriah dan Dataran Tinggi Golan lewat kerja sama dengan Negara Israel.

Sejauh ini dunia internasional mengetahui bahwa kedua negara itu tidak memiliki hubungan bilateral dan terlibat dalam peperangan pada 1967 yang menyebabkan Dataran Tinggi Golan direbut oleh Israel. (ABU DZAKIR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar