Rabu, 27 Februari 2013

PLTU CONTOHKAN SOLUSI BAGI UMAT ISLAM SUKABUMI



 
Oleh: Abu Dzakir


(PERANG DUNIA XXX) --- SUKABUMI// Bupati Kabupaten Sukabumi Sukmawijaya mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) malakukan solusi ketika bangunannya mengganggu kepentingan umat Islam, Rabu (27/2) di Palabuhanratu, Sukabumi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sukmawijaya dalam acara peresmian Pos Observasi Bulan (POB) baru di Palabuhanratu yang dihadiri oleh berbagai elemen pemerintahan daerah, lembaga keagamaan dan tokoh ulama dari 47 kecamatan di Sukabumi.
PLTU Cibadak, Palabuhanratu


"Ketika posisi bangunan PLTU menghalangi pandangan aktivis rukyatul hilal (melihat bulan) sedangkan posisi PLTU tidak bisa dipindah, maka PLTU memberi jalan keluar," kata Sukmawijaya.
Menurutnya, Islam mengajarkan untuk memberikan solusi. PLTU melakukan hal itu.

"PLTU sebenarnya hanya salah satu persoalan yang sekaligus memberikan solusinya," kata Sukmawijaya.

Persoalan terjadi  ketika Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun proyek PLTU di Cibadak, Sukabumi. Ternyata bangunannya menghalangi separuh pandangan para aktivis umat Islam yang mengadakan rukyatul hilal di POB Cibadak.

Para tokoh ulama kemudian mengajukan pilihan solusi bagi masalah itu ke pemerintah. Apakah PLTU yang memindahkan lokasi proyeknya atau POB yang pindah lokasi? PLTU akhirnya mencarikan dan membangun lokasi POB baru di tepi laut, Palabuhanratu karena hasil riset mengungkapkan lokasi PLTU tidak bisa dipindahkan.

"Pembangunan PLTU sangat penting dalam memproduksi energi. Energi adalah hal yang sangat vital," tambah Sukmawijaya.

Sementara itu, Ketua Badan Hisab dan Rukyat Sukabumi, Emboh Misbah mengatakan apa yang dilakukan oleh PLTU adalah satu penyelesaian masalah ketika para aktivis hisab dan rukyat merasa terhalang pandangannya ketika hendak melihat hilal.

"Di POB Cibadak pandangan kami terhalang, tapi di sini tidak. Hasil POB lama kurang memuaskan," kata Emboh.

Pembangunan dan peresmian bangunan POB Palabuhanratu kian memperkaya aset umat Islam di Sukabumi. Meskipun telah dibangun POB yang baru, tetapi POB lama di Cibadak masih bisa digunakan.

"POB yang lama milik pemerintah pusat, tapi POB di sini milik Sukabumi," kata Emboh.

Menurut sumber PLTU, pembangunan POB Palabuhanratu itu menelan biaya lebih dari empat miliar. (ABU DZAKIR)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar