(PERANG DUNIA XXX) --- KHARTOUM// Pemimpin suku dari kelompok
pejuang mengatakan sekitar 500 orang dan 128 desa dibakar sejak konflik di
Darfur pecah bulan Januari lalu, media Sudan Net melaporkan, Jumat (22/2)
sebagaimana yang diterima MINA di Jakarta.
Pertempuran
kembali meletus di utara dan selatan yang memporak-porandakan wilayah Darfur, Sudan, Jumat.
"Bentrokan
selama delapan jam berlangsung setelah beberapa tentara Rizeigat menyerang
daerah kemarin pagi," kata seorang pemimpin Bani Hussein yang tidak mau disebutkan
namanya.
Pertempuran
besar itu pecah setelah bentrokan bulan lalu yang menewaskan ratusan orang dan
menelantarkan lebih dari 130.000 penduduk sipil.
Konflik
telah melanda wilayah tandus yang luas itu sejak suku utama non-Arab memberontak terhadap pemerintah Arab di
Khartoum pada tahun 2003. Mereka menuduh pemerintah mengabaikan politik dan
ekonomi. Kekerasan yang telah surut sejak 2004 kembali meningkat beberapa bulan
terakhir.
Pertempuran
sengit pecah pada bulan Januari antara dua suku Arab Bani Hussein dan Rizeigat di
Jebel Amer wilayah Darfur Utara, mengungsikan 100.000 orang, menurut PBB.
Pemimpin
suku telah dimediasi gencatan senjata
namun bentrokan meletus lagi Kamis (21/2) di daerah El Sireaf, menewaskan 21 orang
dan melukai sedikitnya 33.
Pemerintah
Darfur Utara dan suku Rizeigat tidak bisa dihubungi untuk dimintai
komentar, Jumat yang merupakan hari
libur di Sudan.
Kantor
PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, Kamis, pihaknya
telah berusaha menyediakan makanan darurat ke El Sireaf dan daerah lain yang
terkena dampak paling besar, tetapi situasi keamanan tetap menjadi "masalah
besar".
Di
Darfur Selatan, kelompok dari faksi Tentara Pembebasan Sudan (SLA) yang
dipimpin oleh Minni Minnawi mengatakan mereka telah menyerang sebuah pos
militer di dekat Nyala, kota terbesar di kawasan itu.
"Pasukan
pemerintah melarikan diri ke pusat kota sehingga kami berhasil merebut senjata yang
mereka tinggalkan," kata pejabat SLA Nur el-Daim Ahmed.
Jurubicara
militer al-Sawarmi Khalid tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
"Para
pemberontak tiba dengan empat mobil dan menyerang tentara di daerah sekitar 15 km (sembilan mil)
dari Nyala karena kehadiran pemerintah lemah," kata warga, yang menolak
disebutkan namanya.
Pertempuran
antara tentara dan faksi SLA di daerah pusat
Jebel Marra pada Januari membuat 30.000 orang mengungsi.
Peristiwa
di Darfur sulit untuk diverifikasi disebabkan
Sudan membatasi perjalanan wartawan, pekerja bantuan dan diplomat. Pihak
berwenang menolak ijin perjalanan Reuters pada Januari untuk menghadiri sebuah konferensi perlucutan
senjata yang disponsori pemerintah di Darfur Barat.
Pengadilan
Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi
Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir dan beberapa pembantunya atas tuduhan mendalangi kejahatan perang di Darfur.
Namun mereka menyangkal tuduhan itu dan menolak untuk mengakui pengadilan.
Kelompok
hak asasi manusia dan PBB memperkirakan ratusan ribu orang tewas dalam konflik
Darfur keseluruhan. Pemerintah mengatakan sekitar 10.000 orang telah tewas.
(ABU DZAKIR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar