(PERANG DUNIA XXX) --- DHAKA// Bangladesh telah memblokir situs internet
tertentu dan blog yang 'menyakiti perasaan religius' di negara mayoritas Muslim
itu sebagai bentuk protes tandingan antara pendukung Jamaat-e-Islami dengan demonstran
muda pendukung blogger, media OnIslam melaporkan Jumat (22/2).
"Kami telah mengambil tindakan sesuai dengan UU ICT (Information Communication
Technology) negara,"
kata Giasuddin Ahmed, wakil ketua regulator telekomunikasi Bangladesh.
Ahmed menambahkan bahwa setidaknya dua website telah
diblokir serta menghapus 10 posting blog yang menyebarkan kebencian, memprovokasi
gangguan sosial dan menyakiti perasaan religius rakyat.
“Pihak
berwenang juga telah meminta operator blog untuk menyaring tulisan anti-agama mereka,” kata pejabat lainnya.
Dalam beberapa
pekan terakhir Haider dan sesama blogger lain telah meluncurkan protes besar
menuntut pelarangan partai Islam terbesar di Bangladesh Jamaat-e-Islami, dan mengeksekusi
para pemimpin partai atas tuduhan kejahatan perang dalam perjuangan kemerdekaan
1971.
Protes terjadi
setelah keputusan pengadilan khusus menghukum pemimpin senior partai
Jamaat-e-Islami, Abdul Quader Mollah, atas pembunuhan massal selama perang dan
menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
Delapan pemimpin
partai lainnya sedang disidang dengan tuduhan kekejaman selama perang sembilan bulan
terhadap Pakistan.
Hukuman seumur
hidup Mollah dipandang banyak orang di negeri itu adalah hukuman yang ringan
sehingga memicu protes massa.
Pada vonis
pertama sebulan lalu, majelis pengadilan menghukum mati in-absensi seorang
mantan pimpinan Jamaat-e-Islami, Abul Azad Kamal, karena pelanggaran serupa.
Mereka telah
berkemah di Shahbagh pusat kota Dhaka untuk menekankan tuntutan mereka.
Ahmed Rajib Haider |
Ketegangan
meningkat setelah kematian Haider di dekat rumahnya yang di dilukai sampai mati
di ibukota Dhaka pekan lalu.
Protes Tandingan
Pemerintah melarang
situs anti-Islam ketika setidaknya satu tewas dan puluhan terluka setelah pendukung
Jamaat-e-Islami bentrok dengan polisi
hari Jumat selama pengadilan kejahatan perang berlangsung.
"Seorang pendukung
salah satu partai Islam, meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata
kepala polisi distrik Jhenidah Altaf Hossain kepada kantor berita Perancis.
Hossain menambahkan bahwa ratusan
pengunjuk rasa juga bentrok dengan aktivis partai yang berkuasa.
Sebanyak 12 partai
Islam diduga melakukan protes setelah shalat Jumat. Hampir setengah juta orang
berkumpul di masjid nasional, menuntut eksekusi terhadap blogger yang diduga
berada di belakang tulisan yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Polisi dan media
lokal mengatakan bentrokan sengit juga terjadi di kota pelabuhan Chittagong,
kota utara Bogra dan puluhan kota-kota lainnya. Polisi menembakkan peluru karet
pada ribuan demonstran, menyebabkan puluhan terluka.
Di Dhaka,
kekerasan juga pecah di luar masjid nasional Baitul Mukarram, di mana para
pengunjuk rasa juga menyerang sekitar selusin wartawan.
Sayeed Khan,
seorang dokter darurat perguruan tinggi medis rumah sakit di Dhaka, mengatakan bahwa
sudah 50 orang telah dirawat, sebagian besar terluka oleh peluru karet.
"Beberapa
kasus sangat kritis," katanya.
Bangladesh adalah
negara berpenduduk mayoritas Muslim ketiga terbesar di dunia dengan populasi
sekitar 148 juta.
Negara ini
memiliki sistem hukum sekuler tetapi dalam hal yang berkaitan dengan warisan
dan pernikahan Muslim mengikuti Syariah. (ABU DZAKIR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar