(PERANG DUNIA XXX) -
Presiden Prancis Francois Hollande dalam konferensi pers di Istana Elysee,
Paris, memastikan bahwa pasukan Prancis dan Mali memperoleh kemenangan, Kuwait NewsAgency (KUNA) melaporkan, Senin (28/1).
Hal ini
menyusul laporan kemenangan yang disampaikan oleh para pejabat Prancis terkait
kepada Hollande. Pejabat Prancis melaporkan pasukan Mali yang dibantu hampir
3.000 prajurit Prancis menang dalam perang dan berhasil merebut kembali
wilayah-wilayah Timbuktu, sebuah wilayah utara Mali yang menjadi basis kekuatan
pasukan pejuang Islam sejak April tahun lalu.
“Kami menang dalam perang ini,” kata Holland yang adalah presiden Prancis
ke-24. “Prancis akan meninggalkan negara itu setelah perang melawan Islam yang
dipimpin oleh satu pasukan selesai.”
Menurut
Holland, Prancis “tidak memiliki panggilan" untuk tinggal di Mali. Disebutkan
pergerakan kelompok-kelompok Islam yang terdiri dari Al-Qaeda untuk Maghreb
Islam (AQIM), Ansar Al-Dine (Pembela Agama) dan Gerakan Tauhid dan Jihad
(MUJAO) di Afrika Barat, bergerak mundur.
Prancis, yang bekerja sama dengan militer Mali, 11 Januari yang lalu meluncurkan operasi ketika kelompok pejuang Islam dianggap mengancam maju ke ibu kota Mali, Bamako.
Afrika Barat dan negara Afrika lainnya yang menyebarkan beberapa ribu tentara akan dilatih oleh sekitar 500 pelatih dari Uni Eropa yang dijadwalkan tiba di Mali tanggal 15 Februari.
Pasukan Afrika saat ini berada di bawah komando Dewan Keamanan PBB dan diharapkan menerima pendanaan dari masyarakat internasional pada pertemuan di Addis Ababa, ibukota Ethiopia, Selasa.
Sehubungan dengan operasi pasukan di Mali, Uni Afrika menunjukkan jumlah kebutuhan anggaran bisa melebihi USD 450 juta, jauh di atas perkiraan awal sekitar setengah dari jumlah itu. (ABU DZAKIR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar