Senin, 28 Januari 2013

PRESIDEN PRANCIS PASTIKAN PASUKANNYA MENANG PERANG



(PERANG DUNIA XXX) - Presiden Prancis Francois Hollande dalam konferensi pers di Istana Elysee, Paris, memastikan bahwa pasukan Prancis dan  Mali memperoleh kemenangan, Kuwait NewsAgency (KUNA) melaporkan, Senin (28/1).


Hal ini menyusul laporan kemenangan yang disampaikan oleh para pejabat Prancis terkait kepada Hollande. Pejabat Prancis melaporkan pasukan Mali yang dibantu hampir 3.000 prajurit Prancis menang dalam perang dan berhasil merebut kembali wilayah-wilayah Timbuktu, sebuah wilayah utara Mali yang menjadi basis kekuatan pasukan pejuang Islam sejak April tahun lalu.
“Kami menang dalam perang ini,” kata Holland yang adalah presiden Prancis ke-24. “Prancis akan meninggalkan negara itu setelah perang melawan Islam yang dipimpin oleh satu pasukan selesai.”

Menurut Holland, Prancis “tidak memiliki panggilan" untuk tinggal di Mali. Disebutkan pergerakan kelompok-kelompok Islam yang terdiri dari Al-Qaeda untuk Maghreb Islam (AQIM), Ansar Al-Dine (Pembela Agama) dan Gerakan Tauhid dan Jihad (MUJAO) di Afrika Barat, bergerak mundur.

Para pemimpin pertahanan kelompok negara Afrika Barat ECOWAS hari Sabtu setuju meningkatkan jumlah pasukan yang dijanjikan untuk Mali menjadi 5.700 tentara.
Minggu (27/1/2013) Prancis menyatakan telah menempatkan 2.900 prajurit, dan 2.700 prajurit Afrika telah berada di daratan Mali dan di negara tetangganya, Nigeria.

Prancis, yang bekerja sama dengan militer Mali, 11 Januari yang lalu meluncurkan operasi ketika kelompok pejuang Islam dianggap mengancam maju ke ibu kota Mali, Bamako.
 
Afrika Barat dan negara Afrika lainnya yang menyebarkan beberapa ribu tentara akan dilatih oleh sekitar 500 pelatih dari Uni Eropa yang dijadwalkan tiba di Mali tanggal 15 Februari.
 
Perancis telah berkomitmen untuk segera menyerahkan keamanan di negara itu kepada pasukan Afrika setelah mereka dilatih dan dilengkapi dengan stabilitas persenjataan yang membuat mereka mampu bertahan.

Pasukan Afrika saat ini berada di bawah komando Dewan Keamanan PBB dan diharapkan menerima pendanaan dari masyarakat internasional pada pertemuan di Addis Ababa, ibukota Ethiopia, Selasa.

Sehubungan dengan operasi  pasukan di Mali, Uni Afrika menunjukkan jumlah kebutuhan anggaran bisa melebihi USD 450 juta, jauh di atas perkiraan awal sekitar setengah dari jumlah itu. (ABU DZAKIR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar