Sabtu, 22 Februari 2014

PEMBICARAAN DAMAI SUDAN SELATAN HADAPI KRISIS




Sumber: MINA

(PERANG DUNIA XXX) --- Addis Ababa// Seorang diplomat Afrika di Addis Ababa, Sabtu (22/2) mengakui, putaran kedua perundingan damai antara pihak yang bertikai di Sudan Selatan menghadapi "krisis serius".

"Para pihak yang bertikai tidak menerima kerangka yang diusulkan oleh mediator negosiasi," kata diplomat, yang meminta anonimitas (dirahasiakan namanya), kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Diplomat itu mengatakan, delegasi dari Presiden Salva Kiir dan wakil presiden yang dipecat, Riek Machar, belum berhasil bertemu tatap muka.

Dia mengatakan, pasukan Machar telah menguasai daerah penghasil minyak strategis Malakal, ibukota negara bagian Nil Hulu.

Namun diplomat itu mengatakan, mediator masih yakin bahwa "kerangka yang disiapkan untuk negosiasi akan diterima oleh kedua belah pihak dan tatap muka pembicaraan akan dilanjutkan".

Sudan Selatan telah diguncang kekerasan sejak pertengahan Desember, ketika Presiden Salva Kiir menuduh Machar berada di belakang upaya kudeta yang gagal terhadap rezimnya.

Konflik telah menewaskan lebih dari 10.000 jiwa, sementara PBB memperkirakan sekitar 3,7 juta orang di Sudan Selatan kini mengalami krisis makanan yang parah dan lebih dari 820.000 orang telah mengungsi.

Setelah pembicaraan damai putaran pertama selama sebulan di Addis Ababa, kedua saingan yang bertikai menandatangani kesepakatan penghentian permusuhan di bulan Januari.

Sebuah pembicaraan putaran kedua dimulai Selasa lalu di hadapan Perdana Menteri Ethiopia, Hailemariam Dessalegn. Namun, kedua belah pihak belum terlibat dalam pembicaraan langsung. (Rudi van Hendrik). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar