Senin, 28 Januari 2013

PERDAMAIAN DAN STABILITAS SYARAT KEMAKMURAN NEGARA AFRIKA



(PERANG DUNIA XXX) - Presiden Uni Afrika Hailemariam Desalegn dalam Konferensi Tingkat Tinggi Uni Afrika (KTT UA) di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, mengatakan hanya dengan perdamaian abadi dan stabilitas  yang memungkinkan  potensi negara-negara Afrika  untuk membuka pembangunan dan kemakmuran, kantor berita Prensa Latina melaporkan Senin (28/1).


Desalegn, yang juga Perdana Menteri Ethiopia, dengan suara bulat terpilih sebagai kepala badan Persatuan Afrika di ibukota ini untuk memulai KTT UA kedua puluh  dengan dibantu perwakilan dari 54 negara anggota UA.

 
Dia menekankan bahwa munculnya konflik yang parah di beberapa bagian wilayah memerlukan langkah-langkah mendesak untuk resolusi mereka.

KTT UA kali ini mengusung tema "Kebangkitan Persatuan Afrika dan Afrika," dan juga menganalisis isu-isu seperti konflik internal di Mali, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Somalia dan perselisihan antara dua Sudan.

Desalegn berjanji untuk memprioritaskan dan melaksanakan proyek-proyek untuk merangsang pertanian dan industrialisasi di benua itu.

"Tanpa bayangan keraguan, Afrika harus menjaga kecepatan saat pertumbuhan dicapai selama dekade terakhir" katanya, menambahkan bahwa ini hanya mungkin dicapai jika perubahan struktural berhasil.

Pria yang menggantikan Meles Zenawi sebagai perdana menteri,  menyesalkan bahwa Afrika tetap berada di belakang dalam perencanaan tujuan utama pembangunan.

Desalegn menekankan bahwa KTT harus merencanakan membentuk sebuah kelompok kerja kepala negara yang akan dipimpin oleh presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf, untuk memimpin kampanye kepentingan benua.

Sementara TurkishWeekly melaporkan, Ketua Umum UA Nkosazana Dlamini-Zuma mengatakan, “Tanpa perdamaian dan keamanan, tidak ada negara atau wilayah yang dapat berharap mencapai kemakmuran bagi semua warga negaranya.”

Yayi Boni, Ketua UA yang telah habis masa jabatannya  menyesalkan kurangnya struktur yang efektif di kantor kepresidenan dan menganjurkan pembentukan sebuah komite ahli tingkat tinggi untuk meninjau konfigurasi blok Afrika.

Dia juga menyoroti perlunya reformasi untuk memperkuat tubuh dan membantu menyelesaikan konflik di wilayah tersebut. (ABU DZAKIR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar