Di sini ada beberapa kelompok mujahidin. Terbesar dan paling luas wilayahnya adalah Asl Jaisyul Hurr, ada juga Ahrar Biladusy Syam dan Jabhah Nusra . Semuanya mujahid meski backgroundnya beda beda. Ada yang dari harokah, ada orang awam dan ada dari pembelot militer rezim.
Kelompok oposisi yang didukung barat adalah kelompok politisi, bukan mujahidin di lapangan. Silahkan baca di tulisan saya nanti “Ahlussunah Latakia yang malang”. Di provinsi tersebut 30% sunni dan 70% syiah Nushoiriyah ini, mujahidin khawatir kalau para politisi menyerahkan Latakia demi kompromi politik.
Mereka menolak keras gagasan kompromi politik yang akan mengusir ahlulsunah dari Latakia.
Kata salah satu pimpinan mujahidin mereka, “Kami akan terus berjihad, kami tak peduli para politisi, hanya kepada Allah kami bertawakal, bukan pada Amerika, Eropa, Al Jazeera atau Al Arabia yang bicara begitu bahwa orang FSA diberitakan media sebagai sekulerr” , jadi petanya di lapangan tak seperti yang diberitakan media luar. Yang ada politisi di layar TV dan ada mujahidin di lapangan jihad, mereka tak selalu sejalan, tapi para politisi dapat dukungan barat dan internasional, Mujahiddin dapat dukungan Allah. - Ustadz Fahmi Suwaedi dari suriah – whatsapp pukul 23.00 Wib 1 January 2013
EM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar