Kamis, 10 Januari 2013

PESAWAT TAK BERAWAK AS KEMBALI TEWASKAN EMPAT WARGA PAKISTAN



Islamabad, 29 Shafar 1434/10 Jahuari 2013 (PERANG DUNIA XXX) – Pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat (AS) kembali melepaskan rudalnya di daerah barat laut Pakistan di Waziristan Utara, Kamis pagi yang menewaskan empat orang dan melukai beberapa lainnya, dalam situs resminya Khaama Press melaporkan, Kamis.

Empat rudal menghantam kompleks perumahan di desa Khel Heso, pinggir kota Mir Ali, sekitar 35km timur Miranshah, kota utama di distrik Waziristan Utara.

Sumber Khaama Press mengatakan, "Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan empat rudal. Setidaknya empat warga  tewas, kompleks  itu benar-benar hancur."

Serangan ini adalah serangan susulan setelah Selasa yang lalu drone AS menembaki daerah yang sama yang setidaknya menewaskan sedikitnya delapan warga Pakistan.
Serangan pagi ini adalah serangan yang keenam di tahun 2013 oleh drone AS terhadap Pakistan.  Jumlah korban kian bertambah. Setidaknya sudah 42 warga Pakistan yang tewas akibat serangan tersebut.

Pakistan telah menentang penggunaan drone AS di wilayahnya. Strategi drone yang diterapkan AS dan menyerang secara terbuka telah membuat marah rakyat Pakistan, mereka menganggap itu adalah pelanggaran terhadap kedaulatan negara mereka. Mereka menyebutkan banyak warga sipil tak berdosa yang menjadi korban.

Namun, pejabat AS menyakini bahwa strategi yang dilancarkan oleh negaranya adalah senjata penting dalam melawan pejuang-pejuang Islam. Tercatat bukan hanya di Pakistan dan Afghanistan strategi drone AS diberlakukan, tapi juga di Yaman, dan Somalia. Bahkan kawasan udaran Iran seringkali dilanggar kedaulatannya oleh drone AS.
Unjuk rasa menolak intervensi asing dalam urusan negaranya telah dilakukan rakyat Yaman. Terutama penentangan itu dilakukan oleh ulama terkemuka Yaman, Syaikh Al-Zindani yang juga Rektor Universitas Al-Iman Sana'a.

Menurut sumber di Washington, serangan drone di Yaman pada 2012 meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya jumlah pembunuhan dalam serangan drone AS yang sebagian besar menargetkan warga sipil tak berdosa juga dikecam oleh kelompok-kelompok aktivis  HAM. Menurut mereka itu adalah pelanggaran kedaulatan negara.

Washington mengklaim bahwa drone mereka menargetkan pejuang yang mereka sebut "teroris". Namun kenyataanya, justeru korban yang berjatuhan akibat serangan drone itu mayoritas warga sipil.

Aktivis HAM Abdur Rahman Barman mengecam, "Menyetujui marinir AS melanggar kedaulatan negara adalah pengkhianatan dan mereka yang memberi persetujuan harus dituntut."

Sedangkan Taliban Pakistan yang menjadi alasan target penyerangan drone di Waziristan menuntut pemerintah Pakistan memutuskan hubungan dengan AS dan mendesak agar diterapkannya sistem berbasis Islam di negara itu. (Abu Dzakir)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar