Islamabad, 29
Shafar 1434/10 Jahuari 2013 (PERANG DUNIA XXX) – Pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat
(AS) kembali melepaskan rudalnya di daerah barat laut Pakistan di Waziristan
Utara, Kamis pagi yang menewaskan empat orang dan melukai beberapa lainnya,
dalam situs resminya Khaama Press melaporkan, Kamis.
Empat rudal
menghantam kompleks perumahan di desa Khel Heso, pinggir kota Mir Ali, sekitar
35km timur Miranshah, kota utama di distrik Waziristan Utara.
Sumber Khaama Press mengatakan, "Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan empat rudal. Setidaknya empat warga tewas, kompleks itu benar-benar hancur."
Sumber Khaama Press mengatakan, "Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan empat rudal. Setidaknya empat warga tewas, kompleks itu benar-benar hancur."
Serangan ini
adalah serangan susulan setelah Selasa yang lalu drone AS menembaki daerah yang
sama yang setidaknya menewaskan sedikitnya delapan warga Pakistan.
Serangan pagi
ini adalah serangan yang keenam di tahun 2013 oleh drone AS terhadap Pakistan.
Jumlah korban kian bertambah. Setidaknya sudah 42 warga Pakistan yang
tewas akibat serangan tersebut.
Pakistan telah menentang penggunaan drone AS di wilayahnya. Strategi drone yang diterapkan AS dan menyerang secara terbuka telah membuat marah rakyat Pakistan, mereka menganggap itu adalah pelanggaran terhadap kedaulatan negara mereka. Mereka menyebutkan banyak warga sipil tak berdosa yang menjadi korban.
Pakistan telah menentang penggunaan drone AS di wilayahnya. Strategi drone yang diterapkan AS dan menyerang secara terbuka telah membuat marah rakyat Pakistan, mereka menganggap itu adalah pelanggaran terhadap kedaulatan negara mereka. Mereka menyebutkan banyak warga sipil tak berdosa yang menjadi korban.
Namun, pejabat AS menyakini bahwa
strategi yang dilancarkan oleh negaranya adalah senjata penting dalam melawan
pejuang-pejuang Islam. Tercatat bukan hanya di Pakistan dan Afghanistan
strategi drone AS diberlakukan, tapi juga di Yaman, dan Somalia. Bahkan kawasan
udaran Iran seringkali dilanggar kedaulatannya oleh drone AS.
Unjuk rasa menolak intervensi asing
dalam urusan negaranya telah dilakukan rakyat Yaman. Terutama penentangan itu
dilakukan oleh ulama terkemuka Yaman, Syaikh Al-Zindani yang juga Rektor
Universitas Al-Iman Sana'a.
Menurut sumber di Washington,
serangan drone di Yaman pada 2012 meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan
tahun sebelumnya. Meningkatnya jumlah pembunuhan dalam serangan drone AS yang
sebagian besar menargetkan warga sipil tak berdosa juga dikecam oleh
kelompok-kelompok aktivis HAM. Menurut mereka itu adalah pelanggaran
kedaulatan negara.
Washington mengklaim bahwa drone
mereka menargetkan pejuang yang mereka sebut "teroris". Namun
kenyataanya, justeru korban yang berjatuhan akibat serangan drone itu mayoritas
warga sipil.
Aktivis HAM Abdur Rahman Barman
mengecam, "Menyetujui marinir AS melanggar kedaulatan negara adalah
pengkhianatan dan mereka yang memberi persetujuan harus dituntut."
Sedangkan Taliban Pakistan yang
menjadi alasan target penyerangan drone di Waziristan menuntut pemerintah
Pakistan memutuskan hubungan dengan AS dan mendesak agar diterapkannya sistem
berbasis Islam di negara itu. (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar