Ansor ad-Din, mengumumkan bahwa mereka menunda tuntutan untuk kemerdekaan Mali utara dengan tuntutan Otonomi Luas tersebut.
Hal tersebut dijelaskan dalam dokumen yang diserahkan kepada presiden Burkina Faso, Blaise Compare, dimana ia sebagai mediator, tuntutan untuk memberikan Mali Utara otonomi yang luas untuk menerapkan syariat Islam.
Jama’ah juga mensyaratkan pengakuan terhadap Konstitusi Islam di Mali, dan menekankan bahwa penerapan Islam di seluruh bagian utara Mali adalah Syarat yang tidak akan menerima negosiasi lagi.
Jama’ah menyerahkan dokumen dengan judul “program politik” tersebut kepada presiden Compaore pada awal Januari ini. (EraMuslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar