Rudal jenis tersebut merupakan bom pembakar dan rudal gerakan cepat yang menandai eskalasi serius dari konflik panjang di Suriah.
"Scud mendarat di suriah," ujar pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.
Human Rights Watch (HRW) mengatakan senjata itu mengandung bahan yang sangat mudah terbakar yang dirancang untuk menimbulkan luka bakar yang parah dan dijatuhkan di daerah penduduk.
Kelompok HAM yang berbasis di New York ini, mendasarkan temuannya pada wawancara dengan saksi dan analisis video yang diunggah oleh aktivis Suriah.
Jay Carney, juru bicara Gedung Putih mengatakan, jika laporan tersebut benar, itu akan menjadi tindakan putus asa dari sebuah rezim yang telah menunjukkan mengabaikan nyawa tak bersalah, mengabaikan kehidupan warga negaranya sendiri.
The Times, mengutip para pejabat AS, mengatakan rezim Assad telah menembakkan sekitar enam rudal Scud dari daerah Damaskus terhadap pemberontak di utara Suriah dalam beberapa hari terakhir.
Penggunaan rudal mungkin merupakan tanda bahwa rezim Assad telah kehabisan pilot atau helikopter yang dapat digunakan untuk melancarkan serangan udara pengecut melawan Mujahidin Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar