Meskipun demikian, mereka mengatakan bahwa Inggris hanya akan memberikan bantuan militer jika Amerika Serikat melakukan hal yang sama untuk oposisi Suriah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa para pejabat militer Inggris itu khawatir akan konsekuensi yang harus mereka hadapi jika ikut campur dalam krisis Suriah, tulisGuardian.
Sumber-sumber militer secara diam-diam menyampaikan kekhawatiran mereka akan tekanan keras dari Downing Street, yang ingin mengintervensi Suriah secara militer.
Meskipun sejumlah opsi telah diajukan ke kantor perdana menteri, sumber militer menegaskan bahwa pihaknya masih jauh dari kemungkinan ikut berperang.
Sumber militer lainnya mengatakan, kemampuan militer rezim Suriah terlalu dibesar-besarkan, sebab pada kenyataannya persenjataan yang mereka miliki banyak yang sudah berusia tua.
Sebagian besar pejabat militer Inggris mengatakan, intervensi militer ke Suriah akan sangat berbeda dengan operasi tahun lalu di Libya. Saat mendongkel Muammar Qadhafi, wilayah Libya ditetapkan sebagai zona larangan terbang, dan serangan udara yang dilancarkan negara-negara NATO mendapat dukungan penuh dari militer Amerika Serikat. Selain itu, senjata penangkal serangan udara dari darat ke udara yang dimiliki pasukan oposisi Suriah sangat minim, sementara rezim Suriah mengandalkan sebagian serangannya lewat udara.*
Hidayatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar