Sabtu, 01 Desember 2012

ANTI MURSI TERUS UNJUK RASA




Kairo (PERANG DUNIA XXX) - Puluhan ribu warga Mesir memproters Presiden Mohamed Mursi hari Jum’at setelah Majelis Islam yang dipimpinnya berlari melalui persetujuan konstitusi baru dalam upaya mengakhiri krisis atas perluasan kekuasaan.

Kerumunan raksasa pengunjuk rasa digelar di Tahrir Square Kairo dan digelar di kota-kota lain hari Jum’at yang berjanji untuk menghentikan rancangan konstitusi Presiden Mesir yang disetujui oleh kalangan Islam di awal sesi tanpa melibatkan kalangan liberal dan Kristes.
Masa demonstran berbaris di bebrapa lokasi di Kairo dan berkumpul di pusat Tahrir Square sebagai unjuk massa oposisi yang kedua kali dalam seminggu terhadap Mursi.
“Konstitusi: Void!” teriak mereka, dan, “Orang-orang ingin menjatuhkan rezim!” Berbagai kembang api dinyalakan.
Jumlah massa pengunjuk rasa anti-Mursi lebih dari 200.000  orang yang sebanding dengan pengunjuk rasa di Tahrir Square hari Selasa. Puluhan ribu juga turun ke jalan-jalan di Alexandria dan kota-kota lainnya.
FRANCE 24 Alex Turnbull mengatakan bahwa ada perwakilan dari semua partai oposisi di alun-alun, menunjukkan kekompakan dalam kampanye melawan Mursi.
Pemimpin kampanye beraliran liberal, Mohamed El-Baradei mengatakan konstitusi baru harus dibatalkan.
“Kami bertekad untuk terus dengan segala cara damai apa pun untuk membela hak-hak sah kami,” katanya. Sekutunya, pemimpin oposisi senior Hamdeen Sabbahi bahkan bersumpah protes akan berlangsung sampai “kita menggulingkan konstitusi”.
“Revolusi adalah kembali. Kami akan menang,” kata Sabbahi yang adalah seorang politikus liberal yang muncul mengejutkan dalam pemilihan presiden musim panas lalu.
Kemarahan terhadap Mursi bahkan tumpah di sebuah masjid pada Jum’at tempat Presiden sholat Jum’at mingguan. Ceramah khatib masjid terputus oleh kemarahan jamaah ketika Mursi dibandingkan dengan Nabi Muhammad. Mursi terpaksa tampil ke podium dan mengatakan dia juga keberatan dengan bahasa sheikh yang bertentangan dengan Islam.


Dua minggu perlombaan suara publik.


Protes massal itu dipicu oleh keputusan presiden minggu lalu yang mengeluarkan dekrit dengan tujuan membersihkan oknum-oknum pro penguasa lama (Hosni Mubarak) yang masih tersisa dalam pemerintahan. Dekrit itu memberi kekuasaan kepada Mursi untuk membersihkan dan menetralkan peadilan.
Pihak oposisi mengandalkan pemberontakan oleh pengadilan yang sebagian besar memusuhi dekrit tersebut. Mahkamah Konstitusi Agung berencana membubarkan majelis konstitusi hari Minggu.
Referendum nasional kemungkinan akan diselenggarakan pada pertengahan Desember. Waktu dua minggu yang tersedia memberikan kesempatan kepada pihak oposisi dan pro Mursi untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat.
“Pihak oposisi bersiap-siap untuk dua minggu yang sangat sulit dan mereka tahu bahwa mereka menghadapi Ikhwanul Muslimin yang sangat kuat,” kata Turnbull FRANCE 24 dari Kairo. Dia menambahkan bahwa waktu dua minggu dapat menguntungkan kalangan Islam yang berkuasa.
“Kami sedang melihat instens kampanye minggu ini dan Ikhwanul Muslimin tahu persis bagaimana melakukan itu, mereka telah bekerja selama hampir 50 tahun. Kita akan melihat mereka menyisir seluruh negeri mencoba meyakinkan masyarakat memilih konstitusi ini.”
Dan Mursi akan mengumumkan tanggal referandum pada hari Sabtu. (Abu Dzakir)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar