SITTWE (PERANG DUNIA XXX) - Lima pengungsi Muslim Rohingya di kamp pengungsian Thay-Chaung di Akyabt (Sittwe), Arakan, ditembak oleh polisi Burma pada Sabtu (1/12/2012) setelah dipaksa untuk pindah ke kamp lain, menurut laporan Rohingya Blogger.
"Seorang tetua Rohingya dari Sittwe mengatakan "polisi, tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan mulai memaksa para pengungsi Rohingya untuk pindah ke kamp Say Thar Ma (Sandama) yang terletak di daerah terpencil, terisolasi dan sepi," katanya.
"Di daerah tersebut, sangat sulit untuk mendapatkan air bersih, makanan dan fasilitas medis serta transportasi juga sangat buruk."
Ketika para pengungsi tersebut menolak untuk pindah, terjadi adu mulut dengan polisi. Kemudian, tanpa ragu-ragu polisi menembaki mereka. Lima warga Rohingya menderita luka, salah satu dari mereka dalam kondisi kritis di rumah sakit karena peluru masih bersarang di dadanya.
"Di daerah tersebut, sangat sulit untuk mendapatkan air bersih, makanan dan fasilitas medis serta transportasi juga sangat buruk."
Ketika para pengungsi tersebut menolak untuk pindah, terjadi adu mulut dengan polisi. Kemudian, tanpa ragu-ragu polisi menembaki mereka. Lima warga Rohingya menderita luka, salah satu dari mereka dalam kondisi kritis di rumah sakit karena peluru masih bersarang di dadanya.
Kelima korban itu diketahui bernama Shafi Rahman (28) dalam kondisi kritis, Ziabul Haque (25), Mawnura Begum (23), Salim (22), dan Anwar Begum (20).
Sementara itu, di kota Maungdaw, seorang tokoh Rohingya bernama Hla Maung Rhmatullah di desa Khadir Bil, meninggal dibunuh oleh orang-orang musyrik Rakhine dari desa tetangga, dan tubuhnya ditemukan dimutilasi menjadi lima bagian, menurut seorang warga setempat. (siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar