Beirut , 16 Muharram
1434/30 November 2012 (PERANG DUNI XXX) – Layanan internet di padamkan di seluruh
Suriah hari Kamis. Penerbangan internasional di Damaskus dibatalkan ketika
jalan di dekat fasilitas bandara ditutup karena pertempuran sengit dalam perang
saudara di negara itu.
Para aktivis
mengatakan rezim Bashar Assad menarik steker di internet sebagai persiapan
untuk serangan besar. Pengguna layanan ponsel harus keluar dari Damaskus dan
Suriah Tengah untuk menelepon, kata seorang aktivis. Pemerintah menyalahkan
oposisi dalam hal pemadaman itu. Sejauh ini konflik telah menewaskan 40.000
orang.
Dengan membangun
tekanan terhadap rezim pemerintah dan pasukan pemerintah di beberapa front pertempuaran di pusat perdagangan utara
Aleppo, pihak oposisi baru-baru ini mulai merangsek kembali ke Damaskus setelah
sebagian besar didorong keluar dari ibu kota pada serangan Juli.
Seorang warga
Damaskus melaporkan melihat pasukan oposisi di dekat pinggiran kota yang
sebelumnya dianggap aman dari pertempuran
The Internet Outage mengatakan ketika dikonfirmasi oleh dua perusahaan pemantau konektivitas online, “Belum pernah terjadi sebelumnya dalam 20 bulan usia oposisi melawan Assad.”
The Internet Outage mengatakan ketika dikonfirmasi oleh dua perusahaan pemantau konektivitas online, “Belum pernah terjadi sebelumnya dalam 20 bulan usia oposisi melawan Assad.”
Pasukan
pemerintah menderita beberapa kekalahan taktis dalam beberapa pekan terakhir,
kehilangan pangkalan udara dan fasilitas strategis lainnya. Pemerintah mencoba
menumpulkan serangan pihak oposisi dengan menghambat komunikasi.
Pemerintah mengirimkan
sinyal campur tangan dalam pemadaman internet tersebut meskipun dibantah secara
nasional. Stasiun TV Al-Ikhbariya mengutip pernyataan Menteri Omran al-Zoubi
mengatakan bahwa oposisi telah menargetkan kabel internet yang mengganggu
layanan di beberpa kota.
Secara terpisah,
TV yang dikelola oleh negara itu mengatakan pemadaman terjadi karena kegagalan
tekhnis yang mempengaruhi beberapa provinsi. Dijelaskan bahwa teknisi sedang
mencoba memperbaikinya.
Ketika
dikonfirmasi masalah komunikasi, para aktivis Suriah mengatakan menggunakan
telepon satelit yang tidak terpengaruh oleh pemadaman.
Seorang pengusaha
muda Suriah yang tinggal di “Green Zone”, lingkungan kelas atas yang relatif
aman, mengirim teks pesan kepada reporter Associated Press, Kamis mengatakan
bahwa layananan internet di wilayahnya telah
dipotong.
Hari Rabu, Ketika
dia berkendara sampai Aqraba, pinggiran Damaskus dekat bandara, dia melihat
puluhan pejuang oposisi untuk pertama kalianya di daerah itu. Mereka
mengendarai truk pick-up dan sepeda motor dengan membawa senjata AK-47.
Kehadiran pasukan
oposisi itu begitu dekat dengan Green Zone. Sedangkan militer dipoisisikan
beberapa ratus meter jauhnya dari pejuang oposisi.
Pihak oposisi
mengatakan dengan dipadamkannya jaringan internet pemerintah memberi tanda
adanya persiapan melancarkan serangan besar.
“Saya takut bahwa
memotong jaringan internet mungkin merupakan awal dari pembantaian di Damaskus,”
kata Adib Shishkly, seorang tokoh oposisi Suriah dari Kairo, Mesir.
Pemadaman ini
mirip dengan apa yang telah dilakukan pemerintah Mesir Januari 2011 selama
revolusi Mesir yang menggulingkan pemimpin lama Hosni Mubarak. (Abu Dzakir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar